Pictured by https://sahabatihya.com |
Berpegang
pada sebuah prinsip dalam menjalani hidup memang penting. Penting banget.
Supaya hidup manusia itu punya arah. Manusia pun bisa hidup dengan serius
sesuai prinsipnya untuk mencapai suatu tujuan. Tapi yang jauh lebih penting
adalah darimana prinsip itu kita dapatkan. Apa dasar dari terbentuknya prinsip
hidup tersebut. Karena ternyata sekedar memiliki prinsip nggak cukup.
Kita
ambil contoh rapper Young Lex yang bangga punya prinsip biar bandel asal
tanggung jawab. Kayak yang dia lakukan bersama pacarnya. Ya, seks bebas sampai
hamil. Mengetahui pacarnya hamil dia bilang senang. Sebab itu karunia Tuhan
katanya.
Banyak orang yang sudah menikah berharap punya anak tapi tak kunjung
diberi anak. Jadi dia merasa beruntung pacarnya hamil. Dia sama sekali nggak
malu melakukan hal tersebut. Bukan bangga ya katanya, tapi nggak malu mengakui
perbuatannya.
Prilakunya
memperlihatkan bahwa ikatan pernikahan nggak ada artinya buat dia. Baginya
nikah sama pacaran nggak ada beda. Kalau sudah saling suka ya bebas mau
melakukan apa saja. Yang penting kalau udah hamil harus bertanggungjawab
membesarkan si anak. Dalam videonya pun dia berpesan, buat yang mengalami hal serupa
dengan dia, jangan gugurin itu anak. Siapa tau anak itu kelak jadi presiden.
Siapa tau kelak anak itu jadi orang hebat.
Prinsip
Young Lex lainnya yaitu benar benar nggak suka ditanya tentang agama. Nggak
suka membicarakan agama. Baginya yang penting jadi orang baik. Untuk berbuat
baik nggak butuh mengetahui terlebih dahulu agama seseorang. Lagipula
menurutnya semua agama sama – sama baik. Jadi nggak ada pentingnya untuk
menunjukkan identitas agam diri. Serem amat kan prinsipnya.
Darimana
dia dapati prinsip hidupnya itu? Katanya dia menentukan prinsip hidup
berdasarkan pengalaman. Dari situ tampak bahwa pengalaman hidupnya jauh dari
agama. Dia nggak paham sucinya hubungan pernikahan. Dia nggak paham tentang
pentingnya kedudukan agama dalam kehidupan. Untuk apa Sang Pencipta menurunkan
agama? Agama mana yang diridhai Sang Pencipta?
Untuk
membentuk sebuah prinsip hidup, selayaknya seseorang terlebih dahulu
mempertanyakan mengenai hakikat kehidupan ini. Kenapa manusia ada di dunia ini?
Apa maksud keberadaan manusia di dunia? Dan mau kemana manusia setelah
meninggal dunia?
Berfikir
tentang hakikat kehidupan dengan merenungi diri dan seisi alam ini, pasti kita
akan menyadari bahwa kita bukan siapa – siapa. Kita tak memiliki kemampuan
mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Kita hanyalah makluk lemah, yang
tak mampu menciptakan apapun, selain hanya mempergunakan apa yang sudah di
dunia.
Dengan
merenungi kehidupan, kita akan memahami bahwa hidup manusia saling bergantung
satu sama lain. Kita pun akan menyadari bahwa jantung kita yang merupakan mesin
tercanggih di dunia pasti diciptakan oleh Pencipta yang Maha Kuasa, yang tak
mungkin memiliki sifat lemah, terbatas dan serba bergantung seperti manusia.
Merenungi
tentang penciptaan kehidupan akan menghantarkan kita pada kesimpulan bahwa
konsep ketuhanan dalam Islam paling masuk akal. Tuhan kita Allah swt yang Maha
Esa.
Jika
telah sampai pada tahap menemukan Allah swt, kita pasti akan penasaran pada isi
wahyu Allah swt yaitu al Qur'an juga as Sunnah, yang merupakan sumber ajaran
Islam. Kita ingin tahu apa maksud Allah menciptakan kita.
Kita
pasti haus belajar ilmu ilmu Islam. Sampai akhirnya kita temukan tujuan hidup
kita, bahwa manusia diciptakan oleh Allah swt tiada lain adalah untuk beribadah
kepada Allah swt (QS. Adz Dzariyat ayat 56). Yang mana ibadah yang dimaksud
adalah taat sepenuhnya pada ajaran Islam.
Di
al Qur'an dan as sunnah juga ditemukan penjelasan kemana kita setelah
diwafatkan Allah swt. Akan ada hari perhitungan. Dimana amal amal kita akan
dinilai apakah sudah sesuai dengan perintah dan larangan Allah atau sebaliknya.
Kelak
hasil perhitungan amal di dunia akan menentukan tempat tinggal kita. Surga atau
neraka. Kedua tempat itu pasti adanya. Karena Allah swt yang mengatakan di
dalam kalamNya. Kenapa harus percaya bahwa al Qur'an benar benar wahyu Allah?
Please guys, dari segi keistimewaan bahasanya dan kedalaman makna isinya, al
Qur'an telah terbukti berasal dari Allah swt. Al Qur’an bukan buatan manusia,
tapi asli wahyu Allah swt.
Jika
proses berpikir semacam itu dilakukan oleh manusia, maka bukan prinsip sekuler
liberal yang akan dia miliki, melainkan dia akan menjadi seorang muslim salih
yang berpedoman pada Islam semata.
Muslim
sejati akan menghargai wanita sebagaimana ajaran Islam. Dia akan menikahi
wanita terlebih dahulu sebelum menghamilinya. Dia akan memahami tentang
pentingnya nasab. Sehingga dia tidak akan melakukan zina yang dapat merusak
nasab.
Dia
pun akan bersikap fair, memahami agamanya dengan benar. Semangat belajar Islam.
Sehingga dia tidak anti bicara agama. Tidak negatif thinkhing terhadap orang
beragama. Tidak menyepelekan agama hanya karena prilaku buruk pemeluknya. Dia
akan jadi orang baik karena Allah semata. Berlisan dengan Islam pun dia sangat
suka.
Semoga
Allah swt memberi hidayah pada kita semua.. aamiin
0 Comments
Post a Comment