Friday, November 01, 2019

Young Lex Dan Prinsip Hidup


Pictured by https://sahabatihya.com

Berpegang pada sebuah prinsip dalam menjalani hidup memang penting. Penting banget. Supaya hidup manusia itu punya arah. Manusia pun bisa hidup dengan serius sesuai prinsipnya untuk mencapai suatu tujuan. Tapi yang jauh lebih penting adalah darimana prinsip itu kita dapatkan. Apa dasar dari terbentuknya prinsip hidup tersebut. Karena ternyata sekedar memiliki prinsip nggak cukup.

Kita ambil contoh rapper Young Lex yang bangga punya prinsip biar bandel asal tanggung jawab. Kayak yang dia lakukan bersama pacarnya. Ya, seks bebas sampai hamil. Mengetahui pacarnya hamil dia bilang senang. Sebab itu karunia Tuhan katanya. 

Banyak orang yang sudah menikah berharap punya anak tapi tak kunjung diberi anak. Jadi dia merasa beruntung pacarnya hamil. Dia sama sekali nggak malu melakukan hal tersebut. Bukan bangga ya katanya, tapi nggak malu mengakui perbuatannya.

Prilakunya memperlihatkan bahwa ikatan pernikahan nggak ada artinya buat dia. Baginya nikah sama pacaran nggak ada beda. Kalau sudah saling suka ya bebas mau melakukan apa saja. Yang penting kalau udah hamil harus bertanggungjawab membesarkan si anak. Dalam videonya pun dia berpesan, buat yang mengalami hal serupa dengan dia, jangan gugurin itu anak. Siapa tau anak itu kelak jadi presiden. Siapa tau kelak anak itu jadi orang hebat.

Prinsip Young Lex lainnya yaitu benar benar nggak suka ditanya tentang agama. Nggak suka membicarakan agama. Baginya yang penting jadi orang baik. Untuk berbuat baik nggak butuh mengetahui terlebih dahulu agama seseorang. Lagipula menurutnya semua agama sama – sama baik. Jadi nggak ada pentingnya untuk menunjukkan identitas agam diri. Serem amat kan prinsipnya.

Darimana dia dapati prinsip hidupnya itu? Katanya dia menentukan prinsip hidup berdasarkan pengalaman. Dari situ tampak bahwa pengalaman hidupnya jauh dari agama. Dia nggak paham sucinya hubungan pernikahan. Dia nggak paham tentang pentingnya kedudukan agama dalam kehidupan. Untuk apa Sang Pencipta menurunkan agama? Agama mana yang diridhai Sang Pencipta?

Untuk membentuk sebuah prinsip hidup, selayaknya seseorang terlebih dahulu mempertanyakan mengenai hakikat kehidupan ini. Kenapa manusia ada di dunia ini? Apa maksud keberadaan manusia di dunia? Dan mau kemana manusia setelah meninggal dunia?

Berfikir tentang hakikat kehidupan dengan merenungi diri dan seisi alam ini, pasti kita akan menyadari bahwa kita bukan siapa – siapa. Kita tak memiliki kemampuan mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Kita hanyalah makluk lemah, yang tak mampu menciptakan apapun, selain hanya mempergunakan apa yang sudah di dunia.

Dengan merenungi kehidupan, kita akan memahami bahwa hidup manusia saling bergantung satu sama lain. Kita pun akan menyadari bahwa jantung kita yang merupakan mesin tercanggih di dunia pasti diciptakan oleh Pencipta yang Maha Kuasa, yang tak mungkin memiliki sifat lemah, terbatas dan serba bergantung seperti manusia.

Merenungi tentang penciptaan kehidupan akan menghantarkan kita pada kesimpulan bahwa konsep ketuhanan dalam Islam paling masuk akal. Tuhan kita Allah swt yang Maha Esa.

Jika telah sampai pada tahap menemukan Allah swt, kita pasti akan penasaran pada isi wahyu Allah swt yaitu al Qur'an juga as Sunnah, yang merupakan sumber ajaran Islam. Kita ingin tahu apa maksud Allah menciptakan kita.

Kita pasti haus belajar ilmu ilmu Islam. Sampai akhirnya kita temukan tujuan hidup kita, bahwa manusia diciptakan oleh Allah swt tiada lain adalah untuk beribadah kepada Allah swt (QS. Adz Dzariyat ayat 56). Yang mana ibadah yang dimaksud adalah taat sepenuhnya pada ajaran Islam.

Di al Qur'an dan as sunnah juga ditemukan penjelasan kemana kita setelah diwafatkan Allah swt. Akan ada hari perhitungan. Dimana amal amal kita akan dinilai apakah sudah sesuai dengan perintah dan larangan Allah atau sebaliknya.

Kelak hasil perhitungan amal di dunia akan menentukan tempat tinggal kita. Surga atau neraka. Kedua tempat itu pasti adanya. Karena Allah swt yang mengatakan di dalam kalamNya. Kenapa harus percaya bahwa al Qur'an benar benar wahyu Allah? Please guys, dari segi keistimewaan bahasanya dan kedalaman makna isinya, al Qur'an telah terbukti berasal dari Allah swt. Al Qur’an bukan buatan manusia, tapi asli wahyu Allah swt.

Jika proses berpikir semacam itu dilakukan oleh manusia, maka bukan prinsip sekuler liberal yang akan dia miliki, melainkan dia akan menjadi seorang muslim salih yang berpedoman pada Islam semata.

Muslim sejati akan menghargai wanita sebagaimana ajaran Islam. Dia akan menikahi wanita terlebih dahulu sebelum menghamilinya. Dia akan memahami tentang pentingnya nasab. Sehingga dia tidak akan melakukan zina yang dapat merusak nasab.

Dia pun akan bersikap fair, memahami agamanya dengan benar. Semangat belajar Islam. Sehingga dia tidak anti bicara agama. Tidak negatif thinkhing terhadap orang beragama. Tidak menyepelekan agama hanya karena prilaku buruk pemeluknya. Dia akan jadi orang baik karena Allah semata. Berlisan dengan Islam pun dia sangat suka.

Semoga Allah swt memberi hidayah pada kita semua.. aamiin

0 Comments

Post a Comment