https://www.vivanews.com/ |
Masih dalam masa karantina,
demi membantu memutus rantai penyebaran virus Covid 19. #DiRumahSaja. Menonton
film Contagion (2011) menjadi salah satu menu aktivitas aku dan suami di hari
Senin, 23 maret 2020. Ceritanya mirip sekali dengan kondisi kita hari ini.
Muncul satu jenis virus baru,
yang berakibat menimbulkan gejala batuk, sakit kepala, demam hingga sesak
nafas. Tak menunggu lama, hari ketiga terjangkiti virus tersebut, korban
pertama yang dimunculkan dalam film itu pun tewas mengenaskan. Tubuhnya kejang
– kejang, mulut mengeluarkan busa dan seketika kehilangan nyawa.
Kejadian yang sama secara
cepat ditemukan pula pada anak korban, serta orang – orang yang pernah kontak
dengannya. Setiap harinya jumlah orang yang terpapar virus tersebut terus
bertambah. Penularan yang cepat terjadi melalui kontak fisik, percikan batuk
penderita dan bersentuhan dengan benda – benda yang terkontaminasi virus.
Di hari kesembilan belas
negara – negara yang terpapar virus tersebut mengalami chaos. Khususnya
Amerika. Kebanyakan orang panik, hingga menghabiskan persediaan makanan di
toko. Rumah – rumah dimasuki maling hanya untuk mencari makanan. Sebagiannya
mencoba keluar dari kota tempat tinggalnya. Namun dicegah oleh kepolisian.
Rumah sakit – rumah sakit
kelebihan pasien, hingga dibuat beberapa tempat perawatan darurat di lapangan olahraga.
Ketersediaan alat – alat kesehatan pun mengalami defisit. Sementara sebagian
besar perawat memilih undur diri dari tugas berat ini. Mereka tak bersedia
mengambil resiko merawat pasien dalam kasus ini.
Beberapa dokter yang membantu
menangani pasien korban virus ikut terpapar virus. Satu orang meninggal dalam
perawatan di sebuah lapangan olahraga. Jadi teringat kondisi dokter Indonesia
saat ini yang sebagiannya telah gugur di tengah tugas membantu menangani pasien
corona. Semoga Allah swt membalas kebaikan mereka dengan surga. Aamiin.
Belakangan
diketahui bahwa virus bermula di Hongkong. Virus itu muncul dari hasil
kolaborasi kelelawar dan babi. Seekor kelelawar yang sedang terbang menjatuhkan
suatu benda kecil hingga terkena seekor babi ternak. Babi tersebut dibunuh dan
dibersihkan untuk dimasak oleh seorang koki restoran. Koki tersebut terlihat
bersalaman dengan perempuan korban tewas yang dimunculkan di awal film.
Film
itu diakhiri dengan penemuan vaksin oleh seorang ahli di laboratorium.
Dikatakan bahwa untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin tersebut ke
berbagai wilayah butuh waktu setidaknya satu tahun.
***
Para dokter yang bersedia merawat
pasien corona hari ini meminta masyarakat untuk membantu tugas mereka dengan
#DiRumahSaja. Karena tugas mereka sungguh berat. Fasilitas kesehatan minim
mengalahkan jumlah pasien yang setiap harinya bertambah.
Namun beginilah model
masyarakat Indonesia. Sebagiannya minim literasi dan kepedulian. Seperti di
daerah rumahku, sebagian besar masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Padahal
Sumatera Utara sudah dikategorikan zona berbahaya.
Meskipun ada dari mereka yang
memang terpaksa keluar demi memastikan dapur tetap ngebul. Sebab arahan sosial
distancing oleh pemerintah tidak didukung jaminan terpenuhinya kebutuhan selama
karantina.
Data
terakhir Selasa 24 Maret 2020, lebih dari 1391 orang yang melaporkan diri
berinteraksi dengan orang terinfeksi virus Covid 19. 58 orang diantaranya
berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan). 8 orang positif corona dan 8 lainnya
dinyatakan negatif. Setidaknya 2 orang dilaporkan telah meninggal dunia
karenanya.
Bila ditimbang – timbang,
pada akhirnya tindakan pemerintah tetaplah yang paling berpengaruh pada
penanganan kasus ini. Jika upaya pemerintah maksimal memudahkan kerja para
dokter dan mampu menertibkan masyarakat, insya allah masalah ini cepat selesai.
Sayangnya 49 TKA China yang
berhasil masuk ke Kendari minggu lalu telah membuat masyarakat kecewa. Memupuskan
harapan masyarakat akan kesungguhan upaya pemerintah menghentikan penyebaran
virus Covid 19.
Ya Allah, hanya kepadamu kami
berserah diri. Mudahkanlah para dokter yang bekerja untuk kasus corona dalam
menjalankan tugasnya. Beri mereka kesehatan. Ampunilah kami. Lindungi kami dan
selamatkanlah kami dari wabah virus corona. Aamiin.
0 Comments
Post a Comment