Judul buku :
Political Quotient Meneladani Perilaku Politik Para Nabi
Penulis : M. D. Riyan
Penerbit : Madania Prima
Tahun terbit : 2008
Cetakan : I
Ketebalan : 208 hal
ISBN : 978-979-166-227-7
Buku ini saya beli beberapa waktu
lalu dengan harga diskon. Murah banget. Jadi meski terbitan lama dan tidak
mengenal nama penulisnya ya beli saja. Terlebih bahasan politik salah satu bahasan
yang saya suka. Kenapa saya suka? Karena aspek politik punya pengaruh besar
untuk hidup manusia termasuk diri saya. Jadi saya merasa harus tahu mengenai
politik.
Dibagian pengantar penulis mengutip
pernyataan Socrates bahwa manusia itu makhluk yang berpolitik. Itu disetujui
penulis. Sebab menurut penulis, dengan segenap potensi yang dimilikinya manusia
mampu untuk mengatur diri, komunitas dan lingkungannya.
Sayangnya politik yang merupakan masalah
atur mengatur urusan manusia justru dijauhi oleh sebagian manusia. Hal ini tak
lepas dari kondisi carut marutnya perpolitikan negeri kita. Sehingga persepsi
negatif tentang politik pun berkembang di masyarakat. Ada yang bilang politik
itu kotor. Politik cuma urusan berebut kekuasaan. Politik urusan pejabat,
rakyat nggak perlu ikut ngurusin. Dan berbagai persepsi negtif lainnya.
Nah kehadiran buku ini merupakan
bentuk upaya penulis untuk mengubah persepsi negatif pembaca tentang politik.
Poin pentingnya, kita harus mampu membedakan mengenai realitas politik dengan
konsep politik. Agar dapat memiliki Political Quotient atau kecerdasan politik.
Konsep politik berdiri di atas
ideologi tertentu. Disebut konsep politik Islam, karena bersumber dari al Qur’an
dan As sunnah. Disebut konsep politik demokrasi tentu bersumber dari pemikiran
para tokohnya. Sedangkan realitas politik adalah berbagai peristiwa berkaitan
dengan politik yang dilakukan oleh manusia.
Adakalanya konsep politik sesuai
dengan realitanya. Adakalanya tidak. Realitas politik di masa Rasulullah dan
Khulafaur Rasyidin dapat dikatakan sesuai konsep politik Islam. Namun di masa
setelahnya banyak realitas politik yang menyimpang dari konsep politik Islam
yang ideal.
Ketidakmampuan sebagian kaum
muslimin dalam memisahkan antara konsep politik Islam dengan realitanya membuat
mereka meragukan konsep politik Islam sebagai solusi bagi permasalahan negeri mereka.
Penulispun memperkenalkan sedikit
profil dari partai politik yang mengklaim dirinya sebagai partai politik Islam.
Dengan tokoh utamanya yaitu Syekh Taqiyuddin An Nabhani, cucu dari Syekh Yusuf
An nabhani.
Dimana Syekh Yusuf an Nabhani
merupakan guru dari Syekh Hasyim Asy’ari pendiri Nahdhatul Ulama. Konsep
politik Islam hasil ijtihad dari Syekh Taqiyuddin kini makin dikenal melalui
gerakan politik Islam yang berhasil dibangunnya.
Dalam buku ini penulis menyertakan
pula berbagai tips untuk meningkatkan kecerdasan politik Dimulai dari menyadari
potensi diri sebagai makhluk politik, hingga tuntunan agar kecerdasan politik
dapat meningkat.
Melengkapi wawasan kita tentang
bahasan politik, buku ini cukup menarik untuk dibaca. Meski pada bagian
tertentu isi buku ini kurang memuaskan. Di judul ada kalimat ‘meneladani
prilaku politik para nabi’, namun yang banyak disinggung adalah prilaku politik
Nabi Muhammad saw. Adapun nabi – nabi lainnya cuma disinggung sedikit.
0 Comments
Post a Comment