Gramedia Digital |
Biografi adalah salah satu jenis bacaan yang ku suka. Jadi, beberapa waktu lalu saat berkunjung ke toko buku bersama suami, rak buku – buku biografi salah satu space bagiku untuk betah berlama – lama. Ketemulah buku biografi Pak Haji Anif berjudul Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat.
Aku mengenal nama Haji Anif sejak kuliah.
Nama itu tertera di sebuah gedung dalam Universitas Negeri Medan. Ternyata
gedung itu milik si bapak. Belakangan nama itu kembali ku ingat sebab anak
lelaki si bapak mencalonkan diri menjadi wakil gubernur Sumatera Utara dan terpilih.
Haji Anif adalah salah seorang hartawan
Sumut. Sebagai seorang yang berhasil meraih dunia, sudah pasti beliau istimewa.
Sebab tidak semua orang dapat berada di posisi tersebut. Biasanya ada proses yang
dijalani oleh seseorang sehingga dapat mencapai
level tertentu yang melampaui orang kebanyakan.
Inilah yang ku harapkan ketika membaca biografi
Haji Anif. Aku penasaran pada kerja kerasnya. Barangkali hal itu dapat tambah menginspirasiku
bersemangat melakukan pencapaian di bidangku.
Kata Tanpa Tipu Muslihat di judul
buku itu juga cukup menarik. Hari ini, tipu muslihat sudah menjadi hal lumrah
di masyarakat. Di musim kampanye saat ini misalnya, tipu muslihat ramai – ramai
dilakukan oleh kontestan pemilu. Tiba – tiba para calon pejabat itu belagak
peduli rakyat. Beramah tamah dengan masyarakat di wilayah pemilihannya.
Mengundang mereka ke suatu acara bertajuk sosialisasi sesuatu. Di akhir acara
bagi – bagi beras atapun uang. Baik banget. Hemm, padahal ada maunya ya kan.
Kampanye terselubunglah apalagi.
Tipu muslihat pun terjadi di
pemerintahan. Ada yang baru ketangkap karena tertangkap tangan melakukan jual
beli jabatan. Ada yang kantornya digeledah dan ditemukan uang milyaran di
disana. Ada yang menguasai tanah negara ratusan hektar untuk keuntungan pribadi.
Hemm, ngakunya cinta negara, membela pancasila. Tapi rupanya menyalahgunakan
jabatan. Cintamu palsu tuan.
Makanya ku ingin tahu seperti apa
perjalanan hidup pak Haji Anif yang berhasil menghindari prilaku tipu muslihat.
Namun sayang, aku belum berjodoh dengan buku itu. Aku berharap kelak bisa
membeli buku itu. Semoga deh.
Baru – baru ini Haji Anif berulang tahun
yang ke – 80. Barakallah ya pak. Semoga usia anda berkah dan bahagia dunia
akhirat. Aamiin.
0 Comments
Post a Comment