Foto by Jawa Pos |
Kematian itu sebenarnya peristiwa biasa. Sama biasanya kayak
kelahiran, sakit, nikah dan peristiwa lainnya. Dikatakan peristiwa biasa, sebab
selalu berulang. Tapi, peristiwa semacam itu baru terasa istimewa kalau terjadi
pada orang yang kita kenal. Satu peristiwa juga bisa mengundang perhatian kita
ketika ada keunikan di dalamnya. Disini saya mau bahas dua peristiwa kematian
yang istimewa. Karena, ada hal-hal tak biasa serta pelajaran berharga padanya.
Pelajaran Dari Aisyah Bahar
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Gadis berusia 22 tahun asal
Kabupaten Bone, SulSel bernama Aisyah Bahar, Kamis di minggu pertama bulan
Januari meninggal dunia. Keluarga dan teman-temannya pasti merasakan sedih.
Tapi bersama rasa sedih itu, saya yakin terselip pula kebahagiaan. Ya, insya
allah Aisyah meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Berpulangnya Aisyah Bahar sempat viral di media sosial. Ajal
menjemputnya usai salat subuh berjamaah di masjid, sedang berpuasa sunnah dan
sedang tadarrus ditemani ayahnya. Penghantar kematiannya tak diketahui persis.
Sang ayah bilang Aisyah tak punya sakit kronis. Tak ada angin tak ada hujan, ia
meninggal dunia. Maha Kuasa Allah swt atas segala sesuatu. Apa yang
dikehendakiNya tak bisa ditawar-tawar oleh manusia. Masanya sudah datang sesuai
yang ditentukanNya, maka terjadilah.
Menutup usia dengan kebaikan atau husnul khatimah pastilah menjadi
cita-cita kita bersama. Karena kita yakin ada kehidupan abadi setelah kehidupan
di dunia. Kita ingin kelak berada di syurga. Dan khusnul khatimah jadi tanda,
insya allah seseorang bakal bertempat di syurgaNya Allah swt.
Berbagai dalil menyebut tanda-tanda seseorang meninggal dengan husnul khatimah. Diantaranya, bila seseorang meninggal dalam keadaan beriman
dan mengerjakan amal salih, yaitu segala perbuatan yang diridhai Allah swt.
“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas karena
Allah maka dia masuk Surga, barangsiapa yang berpuasa
pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk Surga, dan barangsiapa
yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian
dia meninggal maka dia masuk Surga.” (HR. Ahmad)
….seorang yang beriman apabila menghadapi sakaratul maut, maka seorang pemberi kabar
gembira utusan Allah datang menghampirinya seraya menunjukkan tempat
kembalinya, hingga tidak ada sesuatu yang lebih dia sukai kecuali bertemu
dengan Allah. Lalu Allah pun suka bertemu dengannya.
Adapun orang yang banyak berbuat dosa, atau orang kafir, apabila
telah menghadapi sakaratul maut, maka datang seseorang dengan menunjukkan
tempat kembalinya yang buruk, atau apa yang akan dijumpainya berupa keburukan.
Maka itu membuatnya tidak suka bertemu Allah, hingga Allah pun tidak suka
bertemu dengannya.” (HR. Ahmad)
Tiap manusia tak pernah tahu kapan
waktu kematiannya tiba. Maka tak mungkin seseorang berencana akan beramal salih
sesaat akan menjemput ajal, kecuali memang ia sudah terbiasa mengerjakan amal
salih.
Ternyata benar, almarhumah Aisyah
Bahar adalah muslimah salihah sehari-harinya. Salatnya terjaga, rutin membaca
al Qur’an, rajin puasa sunnah, menutup aurat, patuh pada orangtua dan tentu
ketaatan lainnya ia lakukan. Kabarnya Aisyah sempat mencium kaki ibunya tak
lama sebelum kematiannya.
Baca Juga: Andai Suami Isteri Profesional
Pelajaran berharga dari gadis saliha
ini. Bahwa hidup
harus dipenuhi dengan ketaatan pada Allah swt. Bila kita ingin mati dalam keadaan husnul
khatimah.
Pelajaran Dari Mustafa Kemal
Teman-teman kenal sama Mustafa Kemal?
Yang suka baca sejarah Islam pasti tidak asing dengan nama tersebut. Ya, ia
adalah presiden pertama Republik Turki. Disebut pula sebagai bapak revolusi
Turki. Sama halnya dengan almarhumah Aisyah, Mustafa telah tiada.
Tapi kondisi kematiannya berbeda.
Literatur sejarah menceritakan bahwa kematian Mustafa Kemal amat menyedihkan.
Ia wafat pada 10 November 1938, akibat over dosis minuman keras. Jelang
kematian, ginjal dan levernya bermasalah. Disertai pula dengan penyakit
kelamin. Penyakit kelamin dideritanya karena kebiasaan bermain perempuan.
Sejak sakitnya ia kerap merasakan gatal,
sampai tubuhnya terluka bekas garukan. Ada keanehan yang dialaminya. Ia takut
berada di istana megahnya. Sebab, di dalam istana ia merasakan panas luar
biasa.
Kepada bawahannya ia minta dibawa ke
tengah laut dengan sebuah kapal. Disana ia selalu berteriak kesakitan penuh
siksa, sampai maut benar-benar menjemputnya.
Dalam
Kitab ”Al-Jaza Min Jinsil Amal” Karangan Syeikh Dr. Sayyid Husien Al-Affani
disebutkan, walaupun Attaturk dikelilingi para dokter, namun penyakit kanker
hatinya baru diketahui pada tahun 1938 padahal dia telah merasakan pedihnya
penyakit tersebut sejak 1936.
Ia
menghadapi sakaratul maut sendiri dalam kapal di tengah lautan. Tak ada yang
berani mendekat, hingga sembilan hari setelah kematiannya barulah jenazahnya di
shalatkan.
Mustafa
Kemal tak pernah benar-benar dimakamkan. Jenazahnya diawetkan, ditempatkan
sementara di Museum Etnografi. Setelah lima belas tahun jenazahnya dipindahkan
ke pemakaman khusus dirinya. Tempatnya mewah, sangat luas, di atas bukit
Ankara. Naudzubillahi minzalik.
Apa yang dilakukan Mustafa Kemal semasa hidupnya?
Mustafa Kemal memang bapak pendiri Turki. Ambisinya menjadi
penguasa tercapai pada 3 Maret 1924. Namun sekaligus hal itu berarti hancurnya
Khilafah Turki Utsmani. Mustafa Kemal adalah aktor utama penghancur perisai umat Islam itu.
Mustafa Kemal berkonspirasi dengan
Inggris mengubah wajah Turki, dari Khilafah berdasar tauhid, menjadi Republik
Turki berdasar sekulerisme. Tak ada lagi jabatan Khalifah. Ia menghapus syariah
Islam dari peraturan perundang-undangan negara dan menggantinya dengan
hukum-hukum barat.
Mustafa Kemal saat itu menutup beberapa masjid dan madrasah. Ia mengubah azan ke dalam
bahasa Turki. Ia melarang pendidikan agama di sekolah umum. Ia melarang
kerudung bagi kaum wanita dan mereka dipaksa berpakaian ala wanita barat.
Diperkenalkanlah kalender Masehi dan digantinya alphabet berbahasa arab dengan
huruf latin.
Mustafa Kemal amat anti terhadap dakwah Islam, anti Islam. Ia
pernah menggantung tiga puluh ulama saat itu. Ia benar-benar ingin menghapus
jejak Khilafah dari Turki.
Mustafa Kemal bertanggungjawab atas derita umat Islam di Palestina,
Afganistan, Xinjiang, Rohingya dan tempat lainnya. Sebab karenanya Khilafah
sebagai pelindung umat Islam telah tiada.
Pelajaran berharga dari hidup Mustafa Kemal. Bahwa Allah swt tak
tidur. Allah swt kan membalas tiap
perbuatan manusia. Bisa ditunjukkanNya di dunia. Tapi yang jauh
lebih dahsyat saat kita menerima pembalasan di akhirat.
Semoga kita istiqamah dalam iman dan taat. Moga Allah swt berkenan
memutus nyawa kita dalam keadaan baik. Amin ya rabb..
0 Comments
Post a Comment