Sunday, May 28, 2017

Ramadhan Penuh Warna

pendamping bukunya asal ya hehe

Judul buku    : Storycake for Ramadhan (44 Kisah-Kisah indah da inspiratif  
                       seputar Ramadhan yang menyentuh hati)
Penulis           : Lygia Pecanduhujan, dkk.
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit   : 2011
Ketebalan       : 262 hal
ISBN              : 978-979-22-7407-3

          Tulisan ala chicken sop atau istilah lainnya storycake adalah genre yang cukup ringan dibaca dan jauh dari kesan menggurui. Ini barangkali yang menjadikan ia memiliki tempat tersendiri di hati para pembaca. Termasuk saya, merasa lebih bisa menikmati buku jenis ini daripada novel.

      Buku storycake for Ramadhan ini berisi pengalaman yang menghiasi Ramadhannya para penulis berjumlah empat puluh empat orang. Ada kisah mereka yang menerima berbagai kejutan di bulan Ramadhan. Mbak Sri surprise menerima hadiah uang dari suatu event. Meski akhirnya uang itu disedekahkan, tapi benda yang ia inginkan diberikan Allah swt dengan cara berbeda. Ramadhan penuh berkah ya.

 Ada cerita tentang Ramadhan yang tetap dilalui dengan hikmat meski tanpa anggota keluarga yang sudah lebih dulu berpulang. Ada pula kisah tentang istri yang berusaha menyenangkan suami terutama saat melewati sahur dan berbuka di bulan Ramadhan.

Yang paling menarik bagi saya adalah cerita perlakuan baik suami pada istri. Sambil baca saya sharing cerita tersebut ke suami saya. Kisah mas Ramadani yang menjadikan Ramadhan sebagai moment untuk bertekad sepenuhnya memenuhi nafkah sang istri. Tadinya si istri ikut membantu mencari nafkah dengan pekerjaan yan cukup berat. Meski gajinya kecil saat itu tapi ia benar-benar minta sama Allah swt untuk dimampukan menafkahi keluarga.

Suami mbak Oci yang sabar menemani istri berbelanja keperluan idul fitri. Yang ini bukan suami saya banget. Suaminya mbak Elis yang bijak dalam meluruskan tiap kesalahan istri saat menyajikan menu sahur dan berbuka. Suami mbak Ary yang amat pengertian. Suami mbak Ary tu mau-maunya sahur dengan lauk dingin karena segan membangunkan istri yang emang lagi nggak puasa. Kalau ini suami yang sabar atau istri yang keterlaluan ya, hehe.

          Buat para penulis, makasih atas inspirasinya. Moga Ramadhan kita kali ini terlewati dengan berlimpah kebaikan. Amin

0 Comments

Post a Comment