https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/hukum/1inb8g-jual-buku-noda-hitam-hukum-indonesia |
Judul
Buku : Noda Hitam Hukum Indonesia
Penulis : Muhammad Awan
Penerbit : NAVILA IDEA
Ketebalan : 140 Halaman
Tahun
terbit : cetakan pertama, 2010
ISBN : 978-979-3065-35-9
Peresensi : Eva Arlini
Berbagai
praktek menyimpang yang dilakukan oleh penguasa ibarat noda hitam yang
mengotori hukum Indonesia. Noda hitam itu ada karena celah yang dimiliki oleh
UU, Perppu, Perpres, Kepres, Inpres, PP dan peraturan lain yang ada di bawah
keenam pruduk hukum tersebut.
Beberapa
kasus yang mengandung permainan hukum dibahas dalam buku ini. Dari mulai
program BLT, pembentukan Wantimpres, kasus Lumpur Lapindo hingga permainan
dalam pemilu. Kesemuanya terjadi pada masa pemerintahan SBY. Dalam hal ini, aktor
utama yang dianggap bersalah oleh penulis adalah Presiden dan DPR sebagai
regulator.
Bantuan
Tunai Langsung (BLT) yang diberikan pemerintah berdasarkan Inpres Nomor 12
Tahun 2005 sebagai kompensasi kenaikan harga BBM disinyalir sebagai alat bagi
penguasa untuk mencuri hati rakyat pada pemilu berikutnya.
Sementara
tragedi Lumpur Lapindo yang menyengsarakan rakyat direkayasa sedemikian rupa oleh
Presiden agar tidak merugikan mitranya yaitu Grup Bakrie. Dengan kekuasaan
perintahnya melalui Pasal 15 Perpres Nomor 14 Tahun 2007, Presiden mengeluarkan
3 triliun dari APBN untuk ikut menanggung beban tanggungjawab Grup Bakrie.
Lebih
mengerikan lagi saat pembahasan tentang rekayasa peraturan dalam Pemilu.
Bagaimana peran Banwaslu dikerdilkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang disengaja
agar datanya tidak valid hingga bisa dipermainkan, dan lain sebagainya.
Buku tipis
ini cukup mampu menggambarkan pada pembaca mengenai permainan kotor penguasa
dalam mengelabui rakyat. Kita dibawa untuk semakin membuka mata, beginilah
konsekuensi menerapkan sistem demokrasi. Ketika manusia diberi keleluasaan
membuat aturan tanpa standar dari Allah swt, maka mereka akan berbuat sesuai
kepentingan.
Tapi
barangkali karena banyaknya kutipan peraturan-peraturan pemerintah, membuat
bukunya agak membosankan, kecuali bagi orang hukum dan mereka yang amat
penasaran dengan cara-cara kotor penguasa mengelabui rakyatnya.
0 Comments
Post a Comment