Sunday, November 13, 2016

(Review) Muslimah Negarawan Yang Diinginkan Islam


Istilah muslim negawaran sudah pernah saya dengar sebelumnya. Meski tak begitu mencari tahu arti sebenarnya yang dimaksud dengan muslim negarawan, tapi teman-teman aktivis kampus yang menggaungkannya membuat saya bisa berkesimpulan, kalau muslim negarawan yang dimaksudkan terkait sosok yang terlibat dalam pemerintahan dan punya karakter Islami sebagai pemangku jabatan dalam lingkup kenegaraan.

Kalau istilah muslimah negarawan, terus terang saya baru mendengar  sejak terbitnya buku yang cukup fenomenal di kalangan aktivis dakwah ini. Mengapa saya katakan fenomenal, sebab meski diterbitkan oleh penerbit minor, tapi terbitan pertamanya sudah habis terjual tak lama setelah diterbitkan. Buku yang saya miliki adalah cetakan kedua, sudah ada cap “Best Seller” nya.

Kiranya istilah muslimah negarawan akan memberi kesempatan pada pikiran kita untuk mengira bahwa isinya membahas peran muslimah dalam kedudukannya secara praktis di ranah pemerintahan atau muslimah sebagai penguasa.

Ternyata bukan, yang dimaksud dengan muslimah negarawan dalam hal ini bermakna berpegang teguh pada identitas sebagai muslimah dan disaat yang sama juga “memberi nyawa” terhadap setiap peran yang merupakan kewajiban utamanya untuk satu tujuan kebangkitan umat, baik itu kewajiban sebagai ummu wa rabbatul bait, kewajibannya dalam menuntut ilmu dan kewajibannya dalam melakukan dakwah serta perbaikan ditengah masyarakat.


Mbak Fika menulis buku ini karena ingin mengajak para muslimah untuk menghidupkan visi politik dan menghiasi setiap peran muslimah dengan cita-cita besar, berdasarkan refleksi dan pengalamannya baik sebagai penuntut ilmu, pegiat media dan ibu generasi dalam bingkai tanggungjawab terhadap umat dan dakwah. 

Tiga inti dari pembahasan dalam buku ini yaitu mengarahkan para muslimah agar menjadi negarawan dalam visi keilmuan, visi pergerakan opini dan visi pembentukan generasi. Tiga kerangka besar tersebut yang akhirnya membentuk muslimah hingga pantas disebut muslimah negarawan.

Menjadi muslimah negarawan adalah peran besar yang layak dipilih oleh para muslimah. Sebab mereka istimewa dengan perannya. Peradaban Islam bisa tegak dan jaya di zamannya, melahirkan para pemimpin dan penakluk, tak terlepas dari peran muslimah. Peran besar ini akan menghantarkannya ke syurga dan di dunia layak diberikan predikat sebagai kehormatan tak ternilai harganya.


Cukup menyenangkan membacanya, karena buku ini dilengkapi dengan berbagai kisah inspiratif dari muslimah negarawan tempo dulu, seperti kisah Aisyah sang sumber rujukan ilmu sepeninggal Rasulullah saw bagi kaum muslim saat itu, Khaizuran yaitu ibu dari Khalifah pencinta ilmu; Harun Ar Rasyid, Asma binti Abu Bakar yaitu motivator anaknya Abdullah bin Zubair dan kisah-kisah menggugah lainnya. 

Beberapa kesalahan pengetikan di dalamnya tak mengurangi manfaat buku ini, insya allah, buku ini dapat membantu para muslimah mengerti peran pentingnya dan mendorong dirinya untuk membina diri menjadi muslimah negarawan yang diinginkan Islam. 

0 Comments

Post a Comment