foto ponakan lagi fotoin diriku, nyambung nggak nyambung deh fotonya hehe |
Kadang kita pernah merasa
minder, merasa lebih rendah dari orang lain, merasa dipandang rendah orang lain
dan semacamnya. Ada kata-kata bijak yang bilang, hargai dirimu maka kau akan
dihargai orang lain.
Aku setuju dengan kata-kata
bijak itu. Kita mungkin susah kalau nyuruh orang buat menghargai kita. Apalagi
kalau kita sendiri memang dianggap tak pantas untuk dihargai. Tapi ketika kita
bersikap sebagaimana orang yang berharga, tanpa disuruh orang lain pasti
menghargai kita.
Orang yang berharga sama saja
ketika ia menghargai dirinya sendiri. Kalau menurutku, beberapa hal ini bisa
kita lakukan untuk menghargai diri sendiri.
Pertama, hiduplah sesuai
fitrahmu
Felixia Yeap, muallaf asal
Malaysia yang sebelumnya adalah model majalah dewasa playboy ini bertutur bahwa
sebelum masuk Islam, ia merasa para lelaki memandang rendah dirinya. Ia hanya
dipandang karena kemolekan tubuhnya. Sampai pada suatu hari Felixia casting
pakaian muslimah, dan ia merasa nyaman. Ia merasa terlindungi dan lebih
dihargai. Ia mendapatkan kenyamanan hakiki berbalut pakaian syar’i.
Sejak itu, meski belum masuk
Islam, sehari-harinya ia menutup auratnya dengan jilbab (gamis) dan kerudung.
Beberapa bulan kemudian setelah berproses belajar Islam, baru Felixia
benar-benar mantap bersyahadat.
Fitrah manusia, ingin dilindungi
dan ingin dihargai. Lalu Islam memenuhi fitrah itu, dengan aturan tentang
menutup aurat, aturan Islam kepada laki-laki untuk jadi pemimpin perempuan,
aturan Islam tentang keutamaan tinggal di dalam rumah bagi perempuan, kewajiban
menuntut ilmu, kewajiban nafkah bagi lelaki, aturan tentang akhlak pada sesama muslim
dan lain sebagainya.
Fitrah manusia juga, ingin
diperlakukan secara adil. Lalu Islam memenuhinya dengan aturan-aturan seperti sanksi
qishah (hukuman dibunuh bagi pembunuh), perintah kepada pemimpin untuk
pemerataan distribusi harta dan lain sebagainya. Maka kalau kita hidup dengan
tuntunan Islam dalam segala sisinya, itu artinya kita menghargai diri kita
sendiri.
Kedua, kembangkan potensimu
Aku pernah merasa minder, kurang
berharga karena tak mampu berdakwah dengan lisanku secara maksimal. Aku orang
yang sulit tampil di depan umum. Aku kalah dengan teman-temanku.
Tapi setelah merenung dan terus
belajar Islam, aku memahami kalau tak ada yang diciptakan Allah swt dengan
sia-sia. Semua makhluk punya potensi yang membuatnya mampu eksis dalam
kehidupan. Akhirnya aku menemukan diriku mampu menyampaikan pikiranku dengan
tulisan. Menulis itu mudah asal mau belajar. Tapi ternyata tak semua orang
mampu melakukannya. Dengan menulis aku merasa lebih berharga.
Ketiga, bersyukurlah pada Allah
Swt
Banyak orang gagal memahami
hidupnya. Ada seorang artis yang merasa bentuk wajahnya tidak ideal dengan
tubuhnya. Hingga dia merasa tak berharga dan memutuskan melakukan operasi plastik
agar merasa lebih berharga.
Sesungguhnya cara menghargai
diri seperti itu keliru. Sebab, secara tak langsung sama saja kita katakan bahwa
Allah swt melakukan kesalahan telah menciptakan kita dengan raga yang demikian.
Padahal Allah swt tak mungkin salah. Apakah lantas ia merasa puas, barangkali
iya, puas yang hanya sesaat.
Kehilangan sifat qana’ah
(menerima ketetapan Allah Swt) akan terus menerus membuat manusia dilanda
ketidakpuasan setiap kali melihat ada yang lebih dari dia. Dan biasanya ini
bersifat materi. Maka ketika menanamkan rasa syukur dalam diri terhadap segala
pemberian Allah Swt, tidak dengki pada nikmat yang ada pada orang lain,
otomatis harga diri kita tak tergantung pada pandangan orang lain.
Meski ada manusia yang memandang
kita seolah tak berharga karena kekurangan fisik ataupun materi pada diri kita,
kita tetap akan merasa berharga karena kita punya Allah swt tempat bersandar.
Kita yakin semua yang diberi Allah swt itu baik bagi kita. Nyaman deh jadinya.
0 Comments
Post a Comment