ilustrasi by |
Kalau banyak
orangtua berharap anaknya dapat nilai tinggi di sekolah, ibu yang satu ini
justru punya harapan utama yaitu akhlak buah hatinya terbentuk sesuai Islam.
Kalau banyak orangtua memandang penting ijazah, namun ibu yang satu ini justru
memandang penting kepribadian Islam dari anak-anaknya. Itulah mengapa anak
pertamanya yang baru satu semester di sekolahkan di sekolah formal, diberhentikan
dan di sekolahkan dengan sistem home schooling.
Home schooling, cara ibu ini benar-benar menyekolahkan anaknya di rumah. Ia memanggil guru yang
sesuai kriterianya untuk mengajar anaknya di rumah. Loh, trus gimana dengan sisi
sosial si anak?
Gimana nanti dengan masa depannya kalau nggak punya ijazah dari
sekolah formal?
Apa nggak pengen kuliah?
Hemm tenang. Ibu ini lulusan S2 yang
punya wawasan luas. Ia sudah fikirkan segala sesuatunya. Lagipula ini bukan
keputusan sendiri melainkan sudah melalui musyawarah dengan si ayah.
Kalau kita
perhatikan, baik di sekitar kita atau cari info di dunia maya, orangtua yang
memilih menyekolahkan anaknya di home schooling sudah banyak. Model sekolah informal
kayak home schooling juga sudah menjamur.
Dengan berbagai alasan home schooling
menjadi pilihan. Baik karena mutu pendidikan sekolah formal yang meragukan para
orangtua, maupun karena pengaruh lingkungan sekolah yang dianggap kurang positif
bagi anak.
Tentang ibu yang
saya ceritakan dalam hal ini, alasannya memilih home schooling buat
anak-anaknya mungkin sudah bisa disimpulkan dari awal tulisan ini. Yup, ia khawatir
dengan pengaruh buruk dari lingkungan di sekolah formal tersebut bagi anaknya.
Ia adalah pemerhati masyarakat.
Ia memahami prilaku remaja yang semakin hari
semakin rusak saja. Tentang prilaku seks bebas, nyontek, hingga pembunuhan yang terjadi di lingkungan pendidikan membuat bulu kuduk merinding.
Betapa hari ini
sistem pendidikan nasional telah gagal membentuk pribadi yang takut melakukan
kejahatan. Hal ini wajar, sebab dalam kurikulum pendidikan, mata pelajaran
agama dipinggirkan. Islam tidak diajarkan sebagai pandangan hidup, melainkan
hanya sekedar ajaran moral saja.
Sementara pengaruh gaya hidup barat yang serba
bebas tak mampu dibendung oleh pemerintah. Gaya hidup liberal itu dengan mudah
memasuki ruang pikir anak-anak kita lewat berbagai tayangan media. Yaaaah kalau
begini, kepercayaan orangtua yang sadar akan Islam, terhadap sekolah formal lama-lama
akan pudar juga.
Sejak anak-anaknya
kecil, si ibu ini sudah mempercayakan pendidikan anaknya dengan model
pendidikan home schooling. Hanya saja beranjak remaja, si sulung ingin merasakan
seperti apa belajar di sekolah pada umumnya. Setelah dijalani, perlahan
prilaku si anak berubah menjauhi akhlak Islam. Ngomong dengan gaya anak
sekarang yang kurang sopan bila dinilai dengan standar Islam. Maka jelang
semester dua, orangtua dan anak mantap untuk back to home schooling.
Mengenai
kebutuhan bersosial si anak, tenang, si anak ikut pengajian dengan suatu gerakan
dakwah. Di sana ia belajar Islam dengan teman-teman sebayanya. Di sana ia
dipahamkan tentang aktivitas berdakwah. Sehingga perlahan ia akan semakin supel
karena tuntutan kewajiban berdakwah.
Bagaimana dengan
ijazah?
Kan ada ujian kesetaraan paket A, B dan C. Barusan salah satu dari anak
beliau yang lain mengikuti ujian paket A sebagai ujian kesetaraan tingkat SD.
Tentu ijazah dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan
tinggi. Kalau sudah jadi mahasiswa, insya allah anak-anak itu mulai matang
dengan Islam dan menjadikan kampus sebagai ladang dakwah mereka.
Sejalan dengan
misi orangtua mereka, menjadikan aktivitas dakwah sebagai aktivitas penting
untuk membangkitkan umat Islam.
Salut untuk istiqomahnya...
ReplyDeletealhamdulillah..
DeleteSiapa nama ibu itu?
ReplyDeleteibu Sulistyawati buk :)
Deleteyaps emang betul, anak2 emang harus di ajrkan agama islam sejak dini.. agar kelak bisa berdakwah dan menyebarkan ilmunya ke yang lain. siippp banget istiqomahnya..
ReplyDeletewww.aqiqahberkah.com
Saya mulai belajar tentang homeschooling, ikut grup HS di wilayah saya juga, meski anak saya belum lahir tapi ingin sekali menerapkan HS di rumah, minimal pendidikan agamanya krn sekolah umum sekarang sedikit mengerikan :(
ReplyDeletesama mbak..rencananya kalau saya punya anak juga pengen dididik gaya home schooling aja.. :)
Delete