Beberapa
waktu lalu teman saya Nita berkunjung ke rumah saya. Kebetulan saat itu jelang
siang, waktunya makan siang, sekitar pukul 12-an. “Udah makan dek?”, saya tanya
Nita.
“Belum kak?” jawabnya.
Saya pun menghidangkan makan siang buat Nita. Kalau saya dan
suami udah duluan. Saya masak gulai tahu campur kentang. Selesai sholat zuhur,
saya menemani Nita makan sambil ngobrol. Suapan pertama pun sampai ke mulutnya.
Tiba-tiba wajah Nita berubah agak masem lalu berkata, “emm, manis. Nita kurang
suka makan lauk yang manis. Nita sukanya masakan asin.”
“Yaah,
suami kakak kan orang Jawa, ya suka makanan manis. Kakak pun senang makan apa
aja. Jadi nggak masalah mau manis atau asin.” Saya jawab sambil tersenyum
Dengan
nada maksa saya bilang, “Harus dihabisin ya. Nggak boleh nyisakan makanan,
nggak bersyukur namanya.”
Hehehehe,
maaf ya dek Nit. Kali ini Nita makan dengan hati agak tersiksa. Saya emang udah
kenal lama dengan Nita. Udah biasa juga ceplas ceplos ngomongnya. Bukan mau
nyakitin hati, tapi ngomong apa adanya.
***
Satu
hal yang patut dimaklumi, kalau setiap manusia punya selera yang berbeda. Baik
terhadap makanan, minuman, pakaian, model rumah, warna dan lain sebagainya. Kita
pun patut menghargai perbedaan selera diantara kita. Satu hal buruk kalau
memaksakan selera kita pada orang lain. Tentang kasus Nita, itu karena demi
menghindari makanan yang mubazir. Masih banyak orang di luar sana yang susah
buat makan. Jadi sebisa mungkin kita nggak buang makanan. Kalau sekali-kali
nggak berbuat sesuai selera karena tujuan baik nggak papa juga kan ya hehehe.
Uniknya,
meski selera manusia berbeda-beda, bukan berarti nggak bisa punya standar yang
sama. Maksudnya gini loh. Islam itu kan aturan hidup bagi muslim. Maka
konsekuensi keimanan seorang muslim harus tunduk pada semua aturan Allah Swt.
Salah satu dalilnya, “Maka hukumilah segala perkara diantara mereka dengan
hukum Allah. Janganlah kamu menuruti hawa nafsu mereka” (QS. Al Maidah ayat:
48)
Inti
dari makna ayat tersebut ialah, bahwa umat muslim kudu berbuat sesuai hukum
Allah Swt. Kalau berbuat bukan dengan hukum Allah, berarti mengikuti hawa nafsu
manusia. Jadi, Islam adalah standar hidup, tolak ukur berbuat, cara kita memandang
kehidupan dan jadi problem solving dalam hidup kita.
Kalau
gitu, gimana dengan selera manusia? Apa Islam bermaksud mengekang selera
manusia dan memaksa untuk mengikuti standar yang sama? Bukan gitu. Nih coba saya
jelaskan. Islam datang dari Allah Swt sang Pencipta manusia. Pasti dong yang
paling tahu tentang manusia itu Allah Swt. Bahwa manusia punya selera, itu
Allah tahu dan Allahlah yang menciptakan selera itu pada diri manusian. Nah,
ketika Allah menjadikan Islam sebagai aturan hidup bagi manusia, so pasti
manusia tetap bisa memenuhi seleranya. Dengan catatan, tetap di dalam koridor
Islam.
Contoh,
teman saya Nita suka makanan asin, kalau suami saya yang lidah Jawa terbiasa
dengan makanan manis. Islam nggak melarang kita suka makanan manis atau asin.
Tapi Islam kasih batasan, makanannya harus halal dan thayib. Asalkan halal dan
thayyib, makanan pahit sekalipun kalau suka ya silahkan makan. Misalnya lagi,
Islam menetapkan wanita menutup aurat dengan jilbab dan kerudung. Nah, jilbab
dan kerudung jadi standar berpakaian muslimah ke luar rumah. Masalah, model
atau warna silahkan pakai sesuai selera, yang penting syar’i. Contoh lagi,
Allah tidak melarang kita punya harta. Asalkan memenuhi standar, sumber harta
tersebut halal sesuai Islam dan harta tersebut dikeluarkan untuk jalan yang
halal pula.
So,
kalau masih ada dari kita yang ngerasa Islam itu ribet, mengekang dan
memberatkan, kita mesti belajar lebih dalam lagi tentang rincian aturan Islam.
Saya sendiri, semakin belajar, semakin merasakan keindahan aturan Islam. Islam
hanya meluruskan agar selera kita dipenuhi pada koridor yang diridhai Allah Swt
hingga berbuah pahala dan syurga.
Alhamdulillah aku ngga pernah ngerasa islam itu ribet mak.. Karena semua ketentua dalam islam senantiasa ada manfaat untuk umatnya ya Mak.. Makasi sharing pengingatnya ya Maaak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah Islam nggak bikin ribet ya mak..sama-sama mak :)
Deletebetul sekali, menarik
ReplyDeletealhamdulillah :)
Delete