Sunday, March 06, 2016

Prilaku Orang Terdidik Kok Gini??

pixabay.com

Baru saja buka-buka blognya Raditya Dika dan semangat kembali nulis di blog, eh laptop kesayanganku, satu-satunya itu padam. Sepertinya yang rusak chargernya. Mudah-mudahan deh. Masalahnya mau beli baru belum punya duit.

Tadi baru saja pulang pengajian. Nggak seperti biasa (biasanya pakai motor), kali ini pergi dan pulang pengajian naik angkot. Salah satu kelebihan naik angkot adalah selama perjalanan bisa baca buku. Nah tadi aku baca buku On The Road karya Baban Sarbana. 
Buku itu yang sebelum buka blognya Radith, sudah lebih dulu ngingatin kalau aku harus kembali ngisi blogku dengan tulisan baru. Dan ternyata antara Radith dan Baban ada kesamaan loh. Sama-sama menulis buku yang isinya kumpulan tulisan di blog mereka. Kali aja aku juga bisa begitu.

Cerita pengalaman barusan deh, saat pulang dari pengajian. Ada kejadian yang menurutku pantas buat jadi catatan. Kelakuan orang terdidik yang nggak ada bedanya dengan kalangan berpendidikan rendah. Itu catatannya.

Gini. Tadi sewaktu angkot yang aku tumpangi melewati sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub), menurut "etika yang berlaku", sopir angkot harus setor sejumlah uang kepada petugas tersebut.

Tapi sopir angkot itu justru melewati saja petugas dishub dengan mengurangi kecepatan angkot lalu berkata, "Belum ada".
Yang mengejutkanku adalah jawaban si petugas dishub. Mau tahu salah seorang dari mereka bilang apa? Dengan mata melotot dan tangan dihempaskan ke angkot itu, dia berteriak menyebut alat kelaminnya sendiri sebagai ungkapan kekesalan gagal nerima uang.

Ini dia poinnya. Kaget aku, kok prilaku kalangan terpelajar (setidaknya tamatan S1), mirip prilaku para pemeras jalanan yang menggunakan kata-kata kasar kalau nggak dapat hasil perasan?

Jadi ingat dagelan di gedung DPR. Beberapa kali tertangkap kamera, kalau anggota dewan bikin keributan, mirip anak sekolah lagi berantem, main fisik. Kalau Ahok gimana? Halah udah taulah tentang bapak yang satu itu.

Kalau gini sih bisa dibilang, kalangan terdidik atau tidak, sama-sama mengalami krisis moral. Ayolah sadar dan berbenah diri dengan agama. Yang muslim, mari kita perkuat iman dan bersemangat mendidik diri dengan Islam. Bukankah agama yang mengajarkan akhlak?

0 Comments

Post a Comment