Dulu aku pernah dekat dengannya, dekat sekali. Hampir setiap
petang kami bertemu, berinteraksi dengan akrabnya. Aku tak pernah ingin jauh
darinya, senang selalu berdekatan, ceria bersamanya. Semangat masa itu diriku
menjalani hari, nggak bosan-bosannya bertemu, hampir setiap hari.
Seiring waktu, keakraban itu melemah, bahkan luntur.
Hari-hari berikutnya, aku mulai jarang bertemu dengannya, semakin jarang,
bahkan amat jarang. Kulupakan ia dalam waktu yang cukup lama. Bukan hitungan
hari atau bulan, tapi tahunan. Tak pernah aku mengingat-ingatnya. Nggak ngerasa
butuh kehadirannya, nggak ngerasa ia harus ada.
Satu saat, ada yang mengingatkanku padanya. Aku diingatkan
akan keistimewaan dirinya. Ia yang dahsyat, pembawa kebaikan bagi siapa saja yang
dekat dengannya. Rinduku kembali, aku rindu, rindu sekali. Padahal selama
hidupku ia selalu ada di sekitarku, dekat denganku tapi aku tak
menghiraukannya. Ia ada namun seakan tiada bagiku. Kudekap kembali dia. Ku sapa
kembali dirinya. Aku sangat merindukannya. Cinta lama bersemi kembali (CLBK). CLBK
dengan Qur’an. Jangan jauh-jauh lagi dariku. Kau pemberi cahaya dari Tuhanku,
penerang jalan hidupku, jaminanku menuju syurgaNya. Jangan jauh lagi dariku.
*Dulu, masa akrab dengan al Qur'an itu masa kecil, saat ngaji malam di rumah guru ngaji bersama kawan-kawan
*Masa jauh dari al Qur'an saat beranjak SD, SMP, SMA dan kuliah
*Dekat lagi dengan al Qur'an usia 24, kuliah semester 5. Hihihi kuliah semester lima udah tua ya. Ia, soalnya tamat SMA nggak langsung kuliah, tapi kerja dulu selama tiga tahun.
0 Comments
Post a Comment