Foto waktu kecil bareng nenek, softnya hilang bersama notebook saya yg dicuri. Versi hardnya ada dikampung. Jadi foto gedeannya aja nggak papa ya. sorry... :) |
Sementara tulang, kuliah dan bekerja. Praktis, di rumah saya banyak menghabiskan waktu bareng nenek. Sama kayak banyak nenek-nenek yang lain, nenek saya suka manjain saya.
Sayang beliau banget-banget ke saya.
Sampai-sampai nenek tu selalu menjaga saya supaya nggak main dengan hal-hal
yang beliau anggap kotor, seperti menyentuh tanah, berlarian di luar rumah dan
lain sebagainya.
Namanya juga anak-anak ya, pasti senang
main apa aja. Nggak peduli mau kotor kek, yang penting enjoy. Toh kalau kotor
bisa mandi pakai sabun anti bakteri, hehehe. Tapi nenek nggak mau tahu. Saya
harus steril. Kalau bisa saya harus duduk manis di rumah dan selalu bersih.
Tapi beberapa hari saya nuruti aturan
nenek, bosan juga. Nggak ada teman buat diajak main. Mamak kerja, tulang
kuliah, nenek sibuk di dapur. Saya main dan ngobrol sendiri sama mainan
masak-masakan saya. Wiih, bosaaaaaan.
Nah, ini salah satu masa kecil yang saya
kenang. Saya ingat saat itu saya berumur sekitar lima tahun. Nenek selalu
sembunyikan kunci rumah di tempat tertentu.
Dasar saya tipe pemberontak, bosan
dikurung di rumah saya intip nenek saat menyimpan kunci rumah. Akhirnya saya
tahu dimana kunci disembunyikan. Saat nenek ke kamar mandi, saya ambil kunci,
buka pintu dan lari ke luar.
Wah, betapa senangnya bertemu
teman-teman. Saya main kejar-kejaran sama anak-anak tetangga. Waktu ketahuan
nenek, nenek menyusul saya dan memarahi saya. Saya diajak pulang.
Tapi saya menolak. Saya malah lari
menjauh dari nenek. Nenek bermaksud menangkap bahu saya, tapi yang tertangkap
malah rambut saya. Saya terus meronta hendak berusaha melepaskan genggaman
nenek dari rambut saya.
Akhirnya, saat nenek melepaskan
genggaman, saya jatuh terpelanting. Dagu saya terhempas ke aspal. Sakit
rasanya. Saya terdiam, langsung lemas dan pasrah diajak pulang sama nenek.
Beberapa saat kemudian dagu saya bengkak dan terasa semakin sakit. Lalu nenek
merawat saya hingga sembuh.
Sesudah beranjak dewasa, saya ngobrol
sama nenek dan coba jelaskan mengenai cara mendidik anak yang saya dapatkan
dari para pakar. Sebenarnya, bermain bagi anak adalah cara ia mengasah
kreatifitas, supaya tumbuh kembangnya baik.
Bukan harus diberi kebebasan mutlak
ataupun dikekang habis-habisan, tapi perlu diawasi. By the way, apapun itu,
yang pasti saya tahu nenek sayang sama saya. Sekarang umur nenek udah 77 tahun.
Alhamdulillah, meski ada asam urat ringan, nenek terbilang sehat di usia senja beliau. Semoga umur beliau diberkahi dan selalu berada dalam lindungan Allah Swt, amin.
0 Comments
Post a Comment