Saturday, October 03, 2015

Bagi Saya, Buku Diet Islami Ini Bermanfaat


Judul Buku      : Diet Islami
Penulis             : Yuga Pramita (Praktisi Gizi)
Penerbit           : Pro-U Media
Tahun Terbit   : 2014
Tebal               : 190
Cetakan           : Pertama

            Percaya nggak percaya, saat saya lihat pengumuman pemenang bulanan Islamic Reading Chalenge yang diadakan http://yukmembacabukuislami.blogspot.co.id/. Alhamdulillah, ternyata saya jadi salah satu pemenang. Buku yang covernya bikin fresh ini adalah hadiahnya. Dan tahu nggak, kalau sebenarnya buku ini cocok lo buat problem saya. Saya emang mengalami kelebihan berat badan, hehehe. Untungnya nggak over. Jadi, saya mau ngikuti petunjuk dalam buku ini untuk mengembalikan berat badan saya hingga normal. Barangkali kamu yang punya problem sama dengan saya, bisa nyobain resep dari buku ini juga. Insya allah berhasil. 
           Sebelumnya kita mesti tahu dulu, mengapa kita harus diet? Dalam buku ini dikatakan kalau kegemukan atau kelebihan berat badan satu problem yang kerap berlanjut menjadi obesitas.

Peringatan bahaya obesitas mengemuka saat konferensi Internasional Oxford Health Alliance tahunan kelima digelar di Sidney, pada tahun 2008 lalu. Seorang Profesor Hukum Kesehatan asal Amerika, Lawrence Gostin, menyatakan bahwa obesitas (juga diabetes dan penyakit akibat merokok) dapat menimbulkan risiko lebih besar dibanding dampak buruk akibat terorisme global. (Hal. 21)

        Sejalan dengan Gostin, berbagai penelitian menunjukkan beragam dampak negatif dari obesitas. Diantaranya, dampak psikologi, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Dari segi kesehatan, obesitas bisa beresiko terhadap indera perasa, hati, ginjal, otak, menyebabkan kanker, mengganggu kesehatan reproduksi dan lain sebagainya. Pada hati, tatkala “tabungan” lemak semakin menumpuk, kesehatan organ hati (liver) bisa terancam, memunculkan luka, bahkan tak mustahil hingga tahap peradangan, atau kondisi serius yang lazim disebut penyakit liver (akibat) kegemukan non-alkoholik (nonalcoholic fatty liver disease/NAFLD).

            Banyak cara menurunkan berat badan. Seperti dengan diet, olahraga, menggunakan oba-obatan, operasi dan lain sebagainya. Di buku ini dijelaskan plus minus dari beragam cara penurunan berat badan tersebut. Berbeda dari diet yang ada, diet ideal yang diajarkan penulis buku ini bukan sembarang diet, tapi diet Islami. Diet Islami yang dimaksud adalah mengatur pola dan jenis makanan yang dikonsumsi sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan, khususnya energi, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air, serta melalui cara-cara yang selaras dengan tuntunan Islam.
         Untuk kesuksesan diet Islami ini, diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin menjalankannya. Tanpa memenuhi syarat ini, diet Islami tentu sulit terwujud. Syarat-syarat tersebut yakni;
1.    Merombak pola pikir
Kita harus merubah mindset, bahwa kegemukan bukanlah hal biasa melainkn sebuah penyakit. Kalau sudah memandang obesitas sebagai penyakit, pastinya kita ingin melawan penyakit tersebut. Rambu-rambu Islam dalam hal ini adalah mengobati dengan sesuatu yang halal. Yakinlah dengan sabda Rasulullah Saw:

“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.”(HR. Abu Dawud) (Ha. 78)

2.     Mengikhlaskan niat

Umar bin Khaththab  r.a. berkata: aku mendengar Nabi Saw bersabda, “Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan,”(HR. Bukhari Muslim) (Hal.78)

Jadi, kita nggak boleh diet demi menyenangkan mata manusia semata. Atau supaya kita lebih mudah menikmati dunia. Tapi niatkanlah semata karena kita ingin sehat biar lebih fresh dalam beribadah pada Allah dan bisa menyenangkan suami/ istri sebagai bagian dari ibadah. Jadi, diet dilakukan dengan niat karena Allah Swt semata.
3.   Merutinkan doa
4.   Menguatkan usaha

Sementara rambu-rambu diet Islami yaitu selalu memperhatikan kehalalan dan kethayyiban makanan kita. Sebab Allah Swt telah memerintahkan yang demikian. Kriteria makanan thayyib dan cara menjaga diri dari makanan yang tidak thayyib dijelaskan dalam buku ini. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah perkara hanian yang bermakna sedap, dan mariian yang berati “harus berakibat baik bagi yang memakannya”.

....maka makanlah ia (sebagai makanan) haniian mariian. (Qs. an-Nisa [4]: 4)
(Hal. 92)

          Islam mengajarkan adab makan yang ternyata hasilnya baik untuk kesehatan. Seperti makan buah atau minum air putih sebelum makan berat, tidak makan tergesa-gesa dan lain-lain.
Sebagai jurus pamungkas dari diet Islami, penulis memaparkan sejumlah aktivitas yang bersesuaian dengan Islam. Seperti puasa, olahraga dan aktivitas fisik lain, memilih teman yang baik serta merajinkan berhubungan suami istri.
Buku ini ditulis oleh ahli kesehatan. Iapun diterbitkan oleh penerbit yang kelihatannya memang peduli pada sisi kesehatan. Dari promosi buku di halaman akhir, terlihat bahwa mayoritas tema buku terbitan Pro-U Media adalah tentang kesehatan. Dengan latarbelakang penulis yang merupakan ahli, ditambah beliau memang menulis buku ini setelah mengkaji berbagai sumber bacaan seperti buku, makalah, media cetak, web, selain tentunya yang utama adalah sumber al Qur’an serta ngobrol secara langsung dengan aktivis diet, buku ini cukup terpercaya. Saya yakini, kalau kamu baca buku ini, akan banyak manfaat ilmu yang bisa didapatkan mengenai kesehatan, khususnya tentang sehat secara Islami.
Kalau kekurangan buku ini, saya mendapati kesalahan kalimat pada halaman 10. Penulis menyebut ayat al Qur’an sebagai hadist. Dari sisi pencetakan kurang bagus. Padahal saya memperlakukan bukunya cukup baik. Tapi, perekat pada lembaran bukunya kurang kuat, sehingga lembarannya beberapa terlepas. Mungkin masalah ini hanya terjadi di satu dua cetakan saja. Wallahu a’lam.
Saya suka bukunya, bermanfaat buat menyelesaikan masalah berat badan saya. Kalau kamu pengen berat badan yang normal plus sehat dan berkah, buku ini saya rekomendasikan buat kamu. Monggo dibeli. 

0 Comments

Post a Comment