Judul
Buku : Diet Islami
Penulis :
Yuga Pramita (Praktisi Gizi)
Penerbit : Pro-U Media
Tahun
Terbit : 2014
Tebal : 190
Cetakan : Pertama
Percaya nggak percaya, saat saya
lihat pengumuman pemenang bulanan Islamic Reading Chalenge yang diadakan http://yukmembacabukuislami.blogspot.co.id/.
Alhamdulillah, ternyata saya jadi salah satu pemenang. Buku yang covernya bikin
fresh ini adalah hadiahnya. Dan tahu nggak, kalau sebenarnya buku ini cocok lo buat
problem saya. Saya emang mengalami kelebihan berat badan, hehehe. Untungnya
nggak over. Jadi, saya mau ngikuti petunjuk dalam buku ini untuk mengembalikan
berat badan saya hingga normal. Barangkali kamu yang punya problem sama dengan
saya, bisa nyobain resep dari buku ini juga. Insya
allah berhasil.
Sebelumnya kita mesti tahu dulu,
mengapa kita harus diet? Dalam buku ini dikatakan kalau kegemukan atau
kelebihan berat badan satu problem yang kerap berlanjut menjadi obesitas.
Peringatan bahaya obesitas mengemuka saat konferensi
Internasional Oxford Health Alliance tahunan kelima digelar di Sidney, pada tahun
2008 lalu. Seorang Profesor Hukum Kesehatan asal Amerika, Lawrence Gostin,
menyatakan bahwa obesitas (juga diabetes dan penyakit akibat merokok) dapat
menimbulkan risiko lebih besar dibanding dampak buruk akibat terorisme global.
(Hal. 21)
Sejalan dengan Gostin, berbagai
penelitian menunjukkan beragam dampak negatif dari obesitas. Diantaranya,
dampak psikologi, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Dari segi kesehatan,
obesitas bisa beresiko terhadap indera perasa, hati, ginjal, otak, menyebabkan
kanker, mengganggu kesehatan reproduksi dan lain sebagainya. Pada hati, tatkala
“tabungan” lemak semakin menumpuk, kesehatan organ hati (liver) bisa terancam,
memunculkan luka, bahkan tak mustahil hingga tahap peradangan, atau kondisi
serius yang lazim disebut penyakit liver (akibat) kegemukan non-alkoholik
(nonalcoholic fatty liver disease/NAFLD).
Banyak cara menurunkan berat badan. Seperti
dengan diet, olahraga, menggunakan oba-obatan, operasi dan lain sebagainya. Di buku
ini dijelaskan plus minus dari beragam cara penurunan berat badan tersebut. Berbeda
dari diet yang ada, diet ideal yang diajarkan penulis buku ini bukan sembarang
diet, tapi diet Islami. Diet Islami yang dimaksud adalah mengatur pola dan
jenis makanan yang dikonsumsi sesuai angka kecukupan gizi (AKG) yang
dianjurkan, khususnya energi, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air, serta
melalui cara-cara yang selaras dengan tuntunan Islam.
Untuk kesuksesan diet Islami ini,
diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin
menjalankannya. Tanpa memenuhi syarat ini, diet Islami tentu sulit terwujud.
Syarat-syarat tersebut yakni;
1. Merombak
pola pikir
Kita
harus merubah mindset, bahwa kegemukan bukanlah hal biasa melainkn sebuah
penyakit. Kalau sudah memandang obesitas sebagai penyakit, pastinya kita ingin melawan
penyakit tersebut. Rambu-rambu Islam dalam hal ini adalah mengobati dengan
sesuatu yang halal. Yakinlah dengan sabda Rasulullah Saw:
“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya.
Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.”(HR. Abu
Dawud) (Ha. 78)
2. Mengikhlaskan
niat
Umar bin Khaththab
r.a. berkata: aku mendengar Nabi Saw bersabda, “Amalan-amalan itu
hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan
sesuai dengan apa yang dia niatkan,”(HR. Bukhari Muslim) (Hal.78)
Jadi,
kita nggak boleh diet demi menyenangkan mata manusia semata. Atau supaya kita
lebih mudah menikmati dunia. Tapi niatkanlah semata karena kita ingin sehat
biar lebih fresh dalam beribadah pada Allah dan bisa menyenangkan suami/ istri
sebagai bagian dari ibadah. Jadi, diet dilakukan dengan niat karena Allah Swt
semata.
3. Merutinkan
doa
4. Menguatkan
usaha
Sementara
rambu-rambu diet Islami yaitu selalu memperhatikan kehalalan dan kethayyiban
makanan kita. Sebab Allah Swt telah memerintahkan yang demikian. Kriteria
makanan thayyib dan cara menjaga diri dari makanan yang tidak thayyib
dijelaskan dalam buku ini. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah perkara hanian
yang bermakna sedap, dan mariian yang berati “harus berakibat baik bagi yang
memakannya”.
....maka
makanlah ia (sebagai makanan) haniian mariian. (Qs. an-Nisa [4]: 4)
(Hal.
92)
Islam mengajarkan adab makan yang
ternyata hasilnya baik untuk kesehatan. Seperti makan buah atau minum air putih
sebelum makan berat, tidak makan tergesa-gesa dan lain-lain.
Sebagai
jurus pamungkas dari diet Islami, penulis memaparkan sejumlah aktivitas yang bersesuaian
dengan Islam. Seperti puasa, olahraga dan aktivitas fisik lain, memilih teman
yang baik serta merajinkan berhubungan suami istri.
Buku
ini ditulis oleh ahli kesehatan. Iapun diterbitkan oleh penerbit yang
kelihatannya memang peduli pada sisi kesehatan. Dari promosi buku di halaman
akhir, terlihat bahwa mayoritas tema buku terbitan Pro-U Media adalah tentang kesehatan.
Dengan latarbelakang penulis yang merupakan ahli, ditambah beliau memang
menulis buku ini setelah mengkaji berbagai sumber bacaan seperti buku, makalah,
media cetak, web, selain tentunya yang utama adalah sumber al Qur’an serta
ngobrol secara langsung dengan aktivis diet, buku ini cukup terpercaya. Saya yakini,
kalau kamu baca buku ini, akan banyak manfaat ilmu yang bisa didapatkan
mengenai kesehatan, khususnya tentang sehat secara Islami.
Kalau
kekurangan buku ini, saya mendapati kesalahan kalimat pada halaman 10. Penulis menyebut
ayat al Qur’an sebagai hadist. Dari sisi pencetakan kurang bagus. Padahal saya
memperlakukan bukunya cukup baik. Tapi, perekat pada lembaran bukunya kurang
kuat, sehingga lembarannya beberapa terlepas. Mungkin masalah ini hanya terjadi
di satu dua cetakan saja. Wallahu a’lam.
Saya
suka bukunya, bermanfaat buat menyelesaikan masalah berat badan saya. Kalau
kamu pengen berat badan yang normal plus sehat dan berkah, buku ini saya
rekomendasikan buat kamu. Monggo dibeli.
0 Comments
Post a Comment