dari kiri: Zahira, Adik Adwa dan Aliza |
Berkah terindah, hemm. Pastinya semua yang sudah
diberikan Allah pada kita adalah sebuah keberkahan. Yang perlu dipastikan, kita
tetap berusaha berdiri di jalanNya, bersikap qonaah (menerima apapun dariNya)
dan merasa selalu bahagia. Hanya saja, sebagai manusia yang punya naluri, pasti
selalu ada keinginan yang ingin dicapai. Kalau disebut sebagai keberkahan, ya,
ada berkah yang masih ingin saya capai.
Sebagai perempuan, sesudah menyandang gelar
sebagai istri, tentu ingin menghangatkan rumahtangga dengan kehadiran buah
hati. Anak-anak merupakan tanda cinta, perekat hubungan yang kuat antara bapak
dan ibunya.
Kalau sedang berselisih dengan pasangan, anak bisa meredupkan
kemarahan dan dapat membatalkan keputusan fatal yang mungkin hendak diambil.
Sebab kita tahu, bahwa perpecahan antara ibu dan ayah sedikit banyak akan
berpengaruh pada perkembangan mental anak. Anak membuat ramai rumah kita,
ladang pahala dan berkah terindah dalam sebuah keluarga. Saya pun
menginginkannya.
Maka bersyukurlah bagi pasangan yang telah
dianugerahi anak-anak. Jangan sia-siakan mereka. Rawat mereka dengan baik.
Sayangi mereka. Beri pendidikan yang mampu menyelamatkannya dunia akhirat. Beri
makanan yang halal dan thoyyib. Perlakukan mereka sebagaimana tuntunan Pencipta
kita. Karena ia amat berharga. Karena tak semua kita diberi kepercayaan oleh
Allah Swt untuk melahirkan dan merawat anak. Sayalah salah satunya, tiga tahun
menjalani pernikahan, masih terus merayu Allah untuk mendapat keberkahan yang
satu itu.
Sebenarnya saya pernah hamil, tapi belum
berhasil. 6 bulan pernikahan saya terdeteksi mengalami kehamilan di luar
kandungan. Ketahuannya, suatu hari saya merasakan sakit yang teramat sangat.
Seperti rasa sakit senggugutan. Namun berkali-kali lipat. Beberapa hari
sebelumnya saya merasa seperti mendapatkan haid.
Ternyata darah yang keluar itu
adalah pertanda dari kehamilan di luar kandungan itu. Saat saya periksa ke
dokter kandungan, di situlah saya tahu bahwa saya hamil dan kondisinya tak
memungkinkan bagi saya untuk melahirkan anak saya. Sebab janin itu tidak
berkembang. Ia berada di area yang tidak tepat. Ia harus diangkat sesegera
mungkin.
Bila tidak, akan membahayakan diri saya. Sempat juga nangis beberapa
saat. Terbersit sebuah kekecewaan, kehilangan dia. Tapi alhamdulillah saya
segera pulih, menghapus kekecewaan yang tak perlu berlarut-larut dirasakan. Allah
Swt yang paling tahu segalanya. Saat-saat seperti itulah saya merasa bersyukur
dengan keimanan ini, yang membuat tegar menghadapi cobaan.
detik-detik keberangkatan, danti(sepupu saya) masih sempat foto |
Sejauh ini, saya curahkan kasih sayang yang
muncul dari naluri keibuan saya kepada para keponakan. Keponakan dari pihak
suami maksudnya. Kalau dari saya belum ada. Saya anak pertama dari dua
bersaudara dan adik saya belum menikah.
Suami saya punya lima saudara kandung. Kalau
dijumlahkan anak-anak mereka ada sepuluh orang. Dari yang besar, duduk di kelas
satu sekolah menengah atas, hingga bayi berumur sekitar tiga bulan. Saya beri
perhatian pada mereka sebisa saya, menjadi tante yang baik bagi mereka. Saya juga senang berinteraksi dengan anak-anak
teman, juga dengan sepupu yang imut. Yaah, sudah biasa sih itu ya, senang dan
berinteraksi dengan anak-anak. Karena ya itu tadi, perempuan punya naluri
keibuan.
bersama Salsa (keponakan yang sudah lebih dulu menghadap Allah) |
bersama kedua muridku (Usi dan Sila) |
bersama Syifa |
bersama anak teman (lupa namanya) |
bersama Kaisan |
Allah melarang muslim berputus asa pada
rahmatNya. Kita harus terus menghidupkan harapan dalam diri, bahwa Allah akan
beri apa yang kita inginkan. Atau bila keinginan itu tak kunjung tiba, berarti saya sedang diuji sama Allah Swt, disuruh lebih maksimal lagi mendekat padaNya. Semoga yang baca tulisan ini ikut mendoakan
saya diberi berkah anak oleh Allah Swt, amin.
"Blessful August Giveaways by indahnuria.com"
Memiliki anak memang anugerah terindah ya mba, dan dekat dgn anak2 pun adalah anugerah terindah
ReplyDeleteia mbak setuju
DeleteSemoga Allah Swt. segera memberi berkah itu ya, Mbak Eva. Suka baca caranya menyikapi apa yang belum diberikan-Nya. Tetap semangat ya. :)
ReplyDeleteamin. makasih mbak :)
DeleteRezeki tidak akan kemanaaa mba..Insya Allah akan dikabulkan-Nya kelak.Yang penting semangat dan selalu berbaik sangka pada-Nya :)
ReplyDeleteThanks for joining my #BlessfulAugust GA et bon courage :)
amin..insya allah mbak..ur welcome :)
Deletetetap khusnudzon mba. tetap ikhtiar. :)
ReplyDeleteia mbak makasih :)
DeleteMudah-mudahan disegerakan, Mbak ... Salam santun dari Yogyakarta.
ReplyDeleteamiiin ya rabb.. makasih mbak..salam santun :)
DeleteAmiiin... semoga segera dikaruniai ya mbak.. :)
ReplyDeleteamin ya Allah..makasih mbak :)
Deletesemanga terus ya mbak, Insya Allah segera diberikan momongan. Salam kenal
ReplyDeleteamiiin ya Allah..makasih mbak..salam kenal juga :)
Delete