Sebentar lagi
Natal tiba. Rencananya pasangan kekasih ini mau ngerayain Natal bareng di
gereja tempat biasa si cowok ibadah. Sampai disini apa kamu merasa ada yang
aneh? Belum? Apa anehnya kalau umat Kristiani merayakan Natal. Begitu?Toh, menurut
mereka itu ajaran agamanya.
Tapi gimana
perasaan kamu, mendengar bahwa si cewek itu muslim.“Ah jangan ngarang kamu. Ntar
orang muslim tersinggung loh”. Apa kalimat itu yang ada di kepala kamu? Kalau
kamu berpikir begitu, haloooo saya juga muslim. Saya gak kalah sakit hati dengan
kamu membaca sepenggal kisah di atas. Tapi itu nyata terjadi.
Seorang
mahasiswi di kampus saya berpacaran dengan lelaki beragama Kristen. Saya kurang
tahu apa latarbelakang dia mau berpacaran dengan non muslim. Tapi pada umumnya
sih alasan cinta. Lagi-lagi kata cinta jadi kambing hitam ya. Cinta buta yang
tak lagi mengenal benar salah. Pacarannya saja udah salah, ditambah berhubungan
dengan non muslim dan pergi ke gereja. Akidah sudah terancam, mengerikan.
Waktu ditegur
gadis itu hanya bilang, “Ah gak papa la itu. Kan cuma mau nonton dramanya aja.
Bukan ikut ritual ibadahnya.”Aduh salah kaprah. Larangan dalam kasus itu bukan
mengikuti ritual ibadah mereka. Tapi, ikut merayakan perayaan agama mereka. Disamping,
utamanya dia sudah mengikat hubungan akrab dengan pria yang bukan mahramnya.
Non muslim pula.
Ada nggak
dari kamu yang membaca kasus tadingerasa biasa saja? Dan berkata : ”Kalem aja
kali. Semua agama kan sama-sama mengajarkan kebaikan. Gak masalah la selama
niatnya baik. Dua orang yang saling mencintai itu indah. Kenapa
dipermasalahkan. Mereka tahu kok apa yang mereka lakukan. Kalau mereka siap
menanggung segala resiko hubungan mereka, biarkan saja. Itu urusan mereka
dengan Tuhan. Jangan ikut campur lah. Artis aja banyak yang begitu, nggak ada
yang protestuh. Enjoy aja kali”
Panjang benar
pembelaannya ya. Sekilas argumen di atas kayak ada benarnya. Ya kan? Tapi itu
bagi orang yang belum menanam prinsip Islam dalam dirinya.Ia telah terkena
racun pluralisme. Kalau kita muslim yang utuh dan menjadikan Islam sebagai pandangan
hidup kita,nggak bakalan ngomong kayak gitu. Nggak ada yang berkata jeruk dan
pisang itu sama meski sama-sama buah. Kalau mikir pakai akal sehat nggak bakal
ada yang bilang Islam sama dengan agama yang lainnya.
Konsep Islam
tentang ketuhanan itu jelas. Meyakini hanya Tuhan Yang Esa. Tuhan yang tiada
sekutu baginya. Tuhan satu-satunya yang Maha kuasa menciptakan alam semesta dan
isinya dengan segala kerumitannya. Ia azali, tidak berawal dan tak berakhir.
Tuhan yang Maha Kuat. Dialah Allah Swt. Allah Swt tidak bergantung pada
mahklukNya. Tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Pluralisme agama
adalah paham racun yang jadi biang keladi kasus ini. Pluralisme agama bermakna
paham menyamaratakan semua agama. Alias, semua agama itu sama. Pluralisme
mengajarkan, tak boleh ada agama yang dianggap paling benar. Tidak boleh ada
agama yang mendominasi agama lainnya. Semua agama itu menuju Tuhan yang satu.
Hanya cara menyembahnya saja yang berbeda. Beragama apapun asal baik bisa masuk
syurga. Edan. Paham menyesatkan.
Paham sesat
pluralisme tidak muncul dengan sendirinya. Melainkan, ia dipasarkan oleh
sejumlah aktivis. Parahnya, ada juga dari mereka yang memakai baju Islam.
Termasuk di dalamnya kelompok Jaringan Islam Liberal. Mereka memasarkan buku
tentang ide-ide pluralisme. Mereka mengadakan doa bersama dibimbing para pemuka
dari semua agama. Mereka mengadakan berbagai acara seperti dialog lintas agama,
seminar-seminar dan lain sebagainya untuk memperluas paham mereka.
Pada ranah
politik, ide pluralisme didukung oleh kebijakan pemerintah. Dengan dasar Hak
Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi. Negara ngasih jaminan penuh pada tiap warga
Negara untuk beragama, pindah agama (murtad), bahkan mendirikan agama baru. Dan
semua ide sesat itu datangnya lagi-lagi dari negeri kafir barat.
Wah, rumit ya
membahas kerusakan ide pluralisme ini. Sabaar, baca perlahan. Insya Allah
ngerti. Suer deh, pluralisme memang berbahaya sekali. Bisa menjerumuskan
seorang muslim kedalam kemusyrikan. Semua yang bermaksiat akan dapat ampunan
Allah Swtasalkan bertobat. Kecuali berbuat syirik yang di bawa sampai mati. Saat
itu, pintu taubat sudah tertutup rapat-rapat. Waktunya deh tu untuk merasakan
pedihnya neraka. Naudzubillah.
Simpanlah
penjelasan Allah Swt ini sebaik-baiknya dalam hati dan pikiranmu.
“Sesungguhnya
agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imron:19).
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akherat
termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imron:85).
0 Comments
Post a Comment