Tuesday, May 26, 2015

Racun Pluralisme


Sebentar lagi Natal tiba. Rencananya pasangan kekasih ini mau ngerayain Natal bareng di gereja tempat biasa si cowok ibadah. Sampai disini apa kamu merasa ada yang aneh? Belum? Apa anehnya kalau umat Kristiani merayakan Natal. Begitu?Toh, menurut mereka itu ajaran agamanya.

Tapi gimana perasaan kamu, mendengar bahwa si cewek itu muslim.“Ah jangan ngarang kamu. Ntar orang muslim tersinggung loh”. Apa kalimat itu yang ada di kepala kamu? Kalau kamu berpikir begitu, haloooo saya juga muslim. Saya gak kalah sakit hati dengan kamu membaca sepenggal kisah di atas. Tapi itu nyata terjadi.

Seorang mahasiswi di kampus saya berpacaran dengan lelaki beragama Kristen. Saya kurang tahu apa latarbelakang dia mau berpacaran dengan non muslim. Tapi pada umumnya sih alasan cinta. Lagi-lagi kata cinta jadi kambing hitam ya. Cinta buta yang tak lagi mengenal benar salah. Pacarannya saja udah salah, ditambah berhubungan dengan non muslim dan pergi ke gereja. Akidah sudah terancam, mengerikan.

Waktu ditegur gadis itu hanya bilang, “Ah gak papa la itu. Kan cuma mau nonton dramanya aja. Bukan ikut ritual ibadahnya.”Aduh salah kaprah. Larangan dalam kasus itu bukan mengikuti ritual ibadah mereka. Tapi, ikut merayakan perayaan agama mereka. Disamping, utamanya dia sudah mengikat hubungan akrab dengan pria yang bukan mahramnya. Non muslim pula.


Ada nggak dari kamu yang membaca kasus tadingerasa biasa saja? Dan berkata : ”Kalem aja kali. Semua agama kan sama-sama mengajarkan kebaikan. Gak masalah la selama niatnya baik. Dua orang yang saling mencintai itu indah. Kenapa dipermasalahkan. Mereka tahu kok apa yang mereka lakukan. Kalau mereka siap menanggung segala resiko hubungan mereka, biarkan saja. Itu urusan mereka dengan Tuhan. Jangan ikut campur lah. Artis aja banyak yang begitu, nggak ada yang protestuh. Enjoy aja kali”

Panjang benar pembelaannya ya. Sekilas argumen di atas kayak ada benarnya. Ya kan? Tapi itu bagi orang yang belum menanam prinsip Islam dalam dirinya.Ia telah terkena racun pluralisme. Kalau kita muslim yang utuh dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup kita,nggak bakalan ngomong kayak gitu. Nggak ada yang berkata jeruk dan pisang itu sama meski sama-sama buah. Kalau mikir pakai akal sehat nggak bakal ada yang bilang Islam sama dengan agama yang lainnya.

Konsep Islam tentang ketuhanan itu jelas. Meyakini hanya Tuhan Yang Esa. Tuhan yang tiada sekutu baginya. Tuhan satu-satunya yang Maha kuasa menciptakan alam semesta dan isinya dengan segala kerumitannya. Ia azali, tidak berawal dan tak berakhir. Tuhan yang Maha Kuat. Dialah Allah Swt. Allah Swt tidak bergantung pada mahklukNya. Tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Pluralisme agama adalah paham racun yang jadi biang keladi kasus ini. Pluralisme agama bermakna paham menyamaratakan semua agama. Alias, semua agama itu sama. Pluralisme mengajarkan, tak boleh ada agama yang dianggap paling benar. Tidak boleh ada agama yang mendominasi agama lainnya. Semua agama itu menuju Tuhan yang satu. Hanya cara menyembahnya saja yang berbeda. Beragama apapun asal baik bisa masuk syurga. Edan. Paham menyesatkan.

Paham sesat pluralisme tidak muncul dengan sendirinya. Melainkan, ia dipasarkan oleh sejumlah aktivis. Parahnya, ada juga dari mereka yang memakai baju Islam. Termasuk di dalamnya kelompok Jaringan Islam Liberal. Mereka memasarkan buku tentang ide-ide pluralisme. Mereka mengadakan doa bersama dibimbing para pemuka dari semua agama. Mereka mengadakan berbagai acara seperti dialog lintas agama, seminar-seminar dan lain sebagainya untuk memperluas paham mereka.                

Pada ranah politik, ide pluralisme didukung oleh kebijakan pemerintah. Dengan dasar Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi. Negara ngasih jaminan penuh pada tiap warga Negara untuk beragama, pindah agama (murtad), bahkan mendirikan agama baru. Dan semua ide sesat itu datangnya lagi-lagi dari negeri kafir barat.

Wah, rumit ya membahas kerusakan ide pluralisme ini. Sabaar, baca perlahan. Insya Allah ngerti. Suer deh, pluralisme memang berbahaya sekali. Bisa menjerumuskan seorang muslim kedalam kemusyrikan. Semua yang bermaksiat akan dapat ampunan Allah Swtasalkan bertobat. Kecuali berbuat syirik yang di bawa sampai mati. Saat itu, pintu taubat sudah tertutup rapat-rapat. Waktunya deh tu untuk merasakan pedihnya neraka. Naudzubillah.

Simpanlah penjelasan Allah Swt ini sebaik-baiknya dalam hati dan pikiranmu.
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imron:19).
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imron:85).


0 Comments

Post a Comment