Wednesday, December 31, 2014

Orang Biasa VS Orang Luar Biasa



Orang biasa, dalam kaitannya dengan pelaksanaan Islam sering diartikan sebagai mereka yang kehidupannya mengikuti kebanyakan orang. Cukup dengan mengenal atau mengerjakan sholat, puasa, zakat dan berhaji kalau mampu. 
Sementara muslimah misalnya, yang berkomitmen menutup auratnya dengan jilbab dan kerudung setiap keluar rumah, atau selalu menjaga pergaulannya dengan yang bukan muhrim, tidak berpacaran dan suka bicara Islam dianggap luar biasa. 
Apalagi kalau ngomongin khilafah, bisa-bisa dikatain aneh, tidak wajar, garis keras dan sebutan memanaskan telinga lainnya. Hari ini tambah satu lagi sebutannya, anggota ISIS. 
Konsekuensi dari cara pandang seperti itu berat. Karena, saat seseorang merasa menjadi orang biasa, dia merasa menjadi bagian dari kebanyakan orang. Artinya, tidak ada yang jadi masalah. Tidak terpikirkan akan dosa. 
Yang terpikir hanya,“Aku kan orang biasa, jadi gak perlu gitu-gitu kali. Yang biasa-biasa aja”. Baginya, yang perlu menutup aurat sempurna adalah muslimah yang dibina di suatu pengajian. Menurutnya, yang cocok mendakwahkan Islam adalah dia yang lulusan pesantren atau sarjana jurusan agama. Sementara, Al Qur’an di rumahnya, Al Qur’an di depan matanya, mungkin dia setiap hari membacanya, tapi sayang ia gagal mengambil pelajaran darinya. 
Mari kita tanamkan kembali kesadaran pada diri kita. Perhatikan ayat-ayat Al Qur’an dengan benar. Adakah didalamnya ajaran Islam diserukan kepada alumni pesantren saja? Atau adakah dikatakan bahwa muslimah yang wajib menutup auratnya dengan sempurna adalah mereka yang dibina dalam gerakan dakwah? 
Adakah dikatakan yang pantas berdakwah adalah dia yang lulusan sarjana jurusan agama? Satu contoh dalam Al Qur’an surat Al Anfal ayat 24 dikatakan :”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu”. 
Artinya seruan itu ditujukan kepada orang-orang yang mengaku beriman, bukan yang lainnya. Ayat-ayat Al Qur’an ditujukan kepada semua muslim tanpa ada pengecualian. 
Simaklah juga ayat beikut ini,”Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. 
Jelas sekali bahwa semua muslim wajib mematuhi aturan Allah Swt dalam Al Qur’an dan Hadist. Islam itu sempurna. Secara umum Islam mencakup tentang ibadah, makanan, pakaian, akhlak, muamalah dan uqubat. Semua ada dalam Al Qur’an dan As sunnah. Tugas kitalah membacanya, memahami maknanya dan mengerjakannya persis sebagaimana tuntunan di dalamnya. 
Maka, perihal sebutan orang biasa dan orang luar biasa, Islam punya pandangan tersendiri. Memiliki iman yang benar dalam berislam, menuntut seorang muslim senantiasa menyandarkan segala perbuatannya dengan Al Qur’an dan As sunnah. 
Bila ia adalah muslimah yang menggunakan pakaian taqwa keluar rumah sesuai QS. An nur ayat 31 dan QS. Al Ahzab ayat 59, itu sesuatu yang wajar. Wajar karena ia beriman. Perbuatannya biasa bagi Islam. Ia disebut orang biasa oleh Islam. 
Justru orang yang luar biasa adalah mereka yang berani berpaling dari ajaran Islam. Ia luar biasa karena telah berani mengurangi standar berbuat dari Allah Swt. Ia luar biasa karena siap menantang azab Allah. 
Ia luar biasa karena berani menyandang predikat sesat dari Allah (ingat QS Al Ahzab ayat 36,” Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”). Mari menjadi orang biasa saja bagi Islam. Wallahu a’lam.

0 Comments

Post a Comment