Friday, July 11, 2014

Murtad Karena Cinta


Picture by www.kisahemasputih.com 

Siapa sangka artis Asmirandah telah keluar dari agama Islam. Siapa sangka artis yang biasa berperan menjadi muslimah sholeha pada beberapa sinetron di Televisi ini telah murtad. Saya masih ingat sosok dokter dr. 

Vivi di film Ketika Cinta Bertasbih yang diperankan oleh gadis yang biasa disapa Andah itu. dr Vivi tampak lugu berbalut kerudung dan jilbab. Andah sukses menghadirkan nuansa keimanan pada sosok yang diperankannya. Namun ternyata hal tersebut tak menjamin apa-apa. Kini, sekali lagi siapa sangka ia mengikuti agama sang kekasih Jonas Rivanno. Naudzubillahi minzalik.

Kalau dikatakan terkejut banget sih, enggak. Sebab jejak yang sama juga dilakukan oleh banyak muslim lainnya. Baik yang secara terang-terangan keluar dari Islam ataupun menjadi penganut pluralisme agama. Maksudnya masih ber KTP Islam, tapi kerap mengikuti ritual agama lain. 

Seringnya itu terjadi karena pacar. Pemberitaan oleh Liputan6.com mengenai ditemukannya foto Asmirandah dan Jonas Rivanno pada Selasa pagi 28 Januari lalu sedang bersama di sebuah gereja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara hanya melengkapi daftar kaum muslim yang amat sangat lemah keimanannya.

Iman artinya keyakinan yang pasti akan keberadaan Sang Pencipta kehidupan. Keyakinan itu tidak datang begitu saja. Ia didapati melalui pengupayaan akal mencari hakikat kehidupan. Maka manusia harus mengamati dengan seksama darimana asal dunia ini, dirinya dan alur kehidupan ini. 

Mengapa ada yang hidup dan ada yang mati? Mengapa setiap yang berawal pasti akan berakhir sebagaimana terbit dan tenggelamnya matahari? Bukankah itu berarti manusia lemah? Bukankah itu menunjukkan alam ini punya keterbatasan?

Manusia harus menganalisis, mengapa begitu banyak benda langit yang ada, dari yang terkecil semisal pluto hingga yang terbesar seperti bintang Antares. Terdapat milyaran benda langit lainnya yang masing-masing berputar-putar tanpa terjadi tabrakan.

Lalu siapa dibalik itu semua? Siapa yang Maha Kuasa atas segala keteraturan itu? Tentulah ada Sang Pencipta Yang Maha Esa. Yang tidak lemah sebagaimana makhlukNya. Yang tidak memiliki keterbatasan sebagaimana makhlukNya. Dialah Sang Maha Pengatur Allah SWT.

Lalu manusia harus mencari di setiap kitab suci yang ada, mana yang mengabarkan tentang ke Esaan Tuhan, mana yang keseluruhan isinya mengandung kebenaran tanpa ada keraguan sedikitpun didalamnya. Hingga pada akhirnya seseorang bisa sampai pada keimanan 100% tak tergoyahkan.

Al Qur’anlah satu-satunya yang mengabarkan tentang ke Esaan Allah SWT. Al Qur’anlah yang mengandung kebenaran mutlak, datang dari Allah SWT melalui perantara Rasulullah SWT. Islamlah satu-satunya agama yang benar.

Hari ini, wajar ada muslim yang lemah keyakinannya terhadap Islam. Sebab jalan menuju iman tidak dilaluinya. Ia hanya menjadi muslim karena keturunan. Wajar cinta berbalut nafsu membutakan hatinya sehingga tak ingin berpikir lagi apa yang seharusnya dilakukan sebagai manusia berakal.

Sebab sangat mungkin pendidikan Islam tidak didapati dari keluarga maupun pendidikan formal yang ada. Wajar seenaknya seorang muslim keluar dari Islam.

Pula tidak ada penjagaan iman oleh negara. Bila negara ini diatur dengan Islam, tentu akan ada upaya sungguh-sungguh dalam menjaga kaum muslim termasuk keimanannya.

0 Comments

Post a Comment