Siapa sangka artis Asmirandah telah
keluar dari agama Islam. Siapa sangka artis yang biasa berperan menjadi
muslimah sholeha pada beberapa sinetron di Televisi ini telah murtad. Saya
masih ingat sosok dokter dr.
Vivi di film Ketika Cinta Bertasbih yang diperankan
oleh gadis yang biasa disapa Andah itu. dr Vivi tampak lugu berbalut kerudung
dan jilbab. Andah sukses menghadirkan nuansa keimanan pada sosok yang
diperankannya. Namun ternyata hal tersebut tak menjamin apa-apa. Kini, sekali
lagi siapa sangka ia mengikuti agama sang kekasih Jonas Rivanno. Naudzubillahi
minzalik.
Kalau dikatakan terkejut banget sih,
enggak. Sebab jejak yang sama juga dilakukan oleh banyak muslim lainnya. Baik
yang secara terang-terangan keluar dari Islam ataupun menjadi penganut
pluralisme agama. Maksudnya masih ber KTP Islam, tapi kerap mengikuti ritual
agama lain.
Seringnya itu terjadi karena pacar. Pemberitaan
oleh Liputan6.com mengenai ditemukannya foto Asmirandah dan
Jonas Rivanno pada Selasa pagi 28 Januari lalu sedang bersama
di sebuah gereja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara hanya
melengkapi daftar kaum muslim yang amat sangat lemah keimanannya.
Iman artinya keyakinan yang pasti akan
keberadaan Sang Pencipta kehidupan. Keyakinan itu tidak datang begitu saja. Ia
didapati melalui pengupayaan akal mencari hakikat kehidupan. Maka manusia harus
mengamati dengan seksama darimana asal dunia ini, dirinya dan alur kehidupan
ini.
Mengapa ada yang hidup dan ada yang mati?
Mengapa setiap yang berawal pasti akan berakhir sebagaimana terbit dan
tenggelamnya matahari? Bukankah itu berarti manusia lemah? Bukankah itu
menunjukkan alam ini punya keterbatasan?
Manusia harus menganalisis, mengapa
begitu banyak benda langit yang ada, dari yang terkecil semisal pluto hingga
yang terbesar seperti bintang Antares. Terdapat milyaran benda langit lainnya
yang masing-masing berputar-putar tanpa terjadi tabrakan.
Lalu siapa dibalik itu semua? Siapa yang
Maha Kuasa atas segala keteraturan itu? Tentulah ada Sang Pencipta Yang Maha
Esa. Yang tidak lemah sebagaimana makhlukNya. Yang tidak memiliki keterbatasan
sebagaimana makhlukNya. Dialah Sang Maha Pengatur Allah SWT.
Lalu manusia harus mencari di setiap
kitab suci yang ada, mana yang mengabarkan tentang ke Esaan Tuhan, mana yang
keseluruhan isinya mengandung kebenaran tanpa ada keraguan sedikitpun
didalamnya. Hingga pada akhirnya seseorang bisa sampai pada keimanan 100% tak
tergoyahkan.
Al Qur’anlah satu-satunya yang
mengabarkan tentang ke Esaan Allah SWT. Al Qur’anlah yang mengandung kebenaran
mutlak, datang dari Allah SWT melalui perantara Rasulullah SWT. Islamlah
satu-satunya agama yang benar.
Hari ini, wajar ada muslim yang lemah
keyakinannya terhadap Islam. Sebab jalan menuju iman tidak dilaluinya. Ia hanya
menjadi muslim karena keturunan. Wajar cinta berbalut nafsu membutakan hatinya
sehingga tak ingin berpikir lagi apa yang seharusnya dilakukan sebagai manusia
berakal.
Sebab sangat mungkin pendidikan Islam
tidak didapati dari keluarga maupun pendidikan formal yang ada. Wajar seenaknya
seorang muslim keluar dari Islam.
Pula tidak ada penjagaan iman oleh
negara. Bila negara ini diatur dengan Islam, tentu akan ada upaya
sungguh-sungguh dalam menjaga kaum muslim termasuk keimanannya.
0 Comments
Post a Comment